Namun, kegiatan masa taaruf yang diagendakan 14-15 September ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Sebab, kegiatannya akan dilakukan secara dalam jaringan (Daring). Tidak lagi mengumpul maba.
Rektor Unismuh, Sutrisno K Djawa menyatakan, keputusan pelaksanaan Masa Taaruf secara daring itu berdasarkan hasil rapat dan juga instruksi dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Kebijakan taaruf dilaksanakan secara daring ini, sambung mantan Wakil Rektor II ini, semata-mata untuk mencegah penyebaran virus corona agar tidak timbulnya kluster baru. “Kemarin kami sudah rapat pembentukan panitia. Kepanitiaan ini dipimpin Pak Darni, Wakil Dekan III Fakultas Pertanian,” jelasnya.
Selain mengikuti kebijakan dari PP muhammadiyah, Unismuh Luwuk juga tentunya mengikuti anjuran atau himbauan dari Pemda setempat. Apalagi sampai saat ini Pemda Banggai belum mengeluarkan keputusan untuk memperbolehkan pembelajaran tatap muka.
Secara terpisah, Ketua Panitia Taaruf Unismuh Luwuk, Darni Lamusu mengatakan, pelaksanaan taaruf ini dilaksanakan secara daring via Zoom dengan kapasitas peserta bisa mencapai 1.000 partisipan. “Calon maba bisa mengikuti rangkaian taaruf dari rumah masing-masing. Dan tentunya, harus dapat terjangkau dengan akses internet,” katanya. (leb)