Pencarian Terkendala Cuaca
LUWUK, LUWUK POST—Upaya pencarian pasangan suami istri (pasutri) yang hanyut terseret arus sungai Singkoyo, Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai terus dilakukan. Namun pencarian Rabu (26/8) terkendala cuaca. Arus sungai sangat deras dan hujan mengguyur.
Hingga kemarin sore, pencarian yang menyusuri sungai Singkoyo, tepat berada di perbatasan Desa Tolisu dan Mekar Kencana itu, belum membuahkan hasil. Meski begitu, seluruh kekuatan dikerahkan. Baik dari unsur Basarnas, TNI-Polri, aparat pemerintah maupun masyarakat setempat.
Pasutri bernama Wayan Suandita (43) dan Wayan Sadiase (35) bersama anaknya Wayan Agus Pradita (16) hanyut saat menerobos derasnya sungai Singkoyo berarus deras, Selasa (25/8/2020) sekitar pukul 15.00 Wita. Kemarin sore sekitar pukul 17.00 Wita, tim SAR gabungan berhasil menemukan anaknya Wayan Agus Pradita, tetapi dinyatakan meninggal dunia.
Humas Basarnas Palu, Fatma menyatakan, pihaknya mengerahkan 6 personel untuk bersama-sama dengan TNI-Polri, aparat desa dan masyarakat setempat. Alat bantu yang diturunkan berupa 1 unit rescue car double cabin dan 1 unit rubber boat.
Sementara itu, Kapolres Banggai AKBP Satria Adrie Vibrianto ikut mengerahkan personel Satuan Sabhara untuk membantu proses pencarian dua korban hanyut. Selain personel, kendaraan operasional seperti 1 unit mobil D Max, truk, perahu kano dan perahu karet kecil milik Satuan Sabhara juga diterjunkan.
“Ada 10 personel dan alat bantu pencarian dikerahkan untuk membantu proses pencarian korban hanyut di sungai Singkoyo,” kata AKBP Satria.
Anggota tim SAR Satuan Sabhara yang dinahkodai Iptu Jimyarto Anasim itu, tiba di Toili dan langsung bergabung dengan tim SAR gabungan lainnya.
“Sampai saat ini tim masih melakukan pencarian di bibir sungai Singkoyo. Namun kendalanya arus deras dan hujan,” tuturnya.
Sebelumnya, tiga warga di Desa Mekar Kencana, Kecamatan Toili itu terseret arus sungai Singkoyo, sore tadi (25/8) sekitar pukul 15.00 Wita. Ketiga korban itu adalah satu keluarga, terdiri dari pasangan suami-istri dan anaknya.
Berdasarkan keterangan saksi Komang Mertayasa (34), ketiga korban saat itu tengah menyebarang sungai Singkoyo di perbatasan Desa Tolisu dan Mekar Kencana. Namun di pertengahan sungai, pegangan anaknya Wayan Agus Pradita terlepas akibat arus sungai yang cukup deras.
Tak selang berapa lama, pegangan sang istri Wayan Sadiase dari tangan suaminya Wayan Suandita juga terlepas. Wayan Suandita langsung membuang mesin sensor yang dipikulnya lalu membuang diri demi menyelamatkan anak dan istrinya. Upaya Wayan Suandita gagal, bahkan dia ikut terseret arus.
“Saat menyebrang, sungai dalam keadaan banjir,” ungkap Kapolsek Toili Iptu Candra.
Sekitar dua jam pencarian pasca-korban terseret arus, anaknya Wayan Agus Pradita ditemukan. “Wayan Agus Pradita ditemukan dalam keadaan mengambang tertelungkup,” ungkapnya.
Korban sempat dibawa ke Puskesmas terdekat, namun nyawa korban Wayan Agus Pradita tak terselamatkan. (awi)