598 Maba Unismuh Luwuk Ikuti MASTA Daring
LUWUK, LUWUK POST-Sebanyak 598 mahasiswa baru (Maba) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Luwuk mengikuti Masa Ta’aruf (Masta) berbasis daring, Senin (14/9).
Kegiatan Masta yang mengangkat tema “Menumbuhkan Nilai-nilai Keislaman dan Keimanan Mahasiswa Menuju Kampus Digital dan Berdaya Saing di Masa Pendemi Covid-19” itu, resmi dibuka oleh Rektor Unismuh Luwuk, Sutrisno K Djawa di ruang Pascasarjana.
Diawal sambutannya, Sutrisno K Djawa menyatakan, ucapan selamat datang kepada peserta MASTA. Selain itu, Ia juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Maba yang telah memilih Unismuh sebagai tempat menempuh ilmu. “Terimakasih kepada orangtua maba. Yang telah menitipkan anak-anaknya untuk kuliah di Unismuh,” kata Sutrisno K Djawa, kemarin.
Saat ini, jelas Sutrisno, kualitas pendidikan di Unismuh tidak jauh berbeda dengan perguruan tinggi lainnya. Sebab, saat ini pihaknya telah ditunjang dengan SDM dosen yang memadai.
Sementara itu, terkait MASTA yang berbasis daring, dilaksanakan karena kondisi saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19. Sehingga mengubah semua tatanan kehidupan dan masyarakat dianjurkan untuk mematuhi protokol Kesehatan. “Tatanan kehidupan ini juga mengubah pola pendidikan. Yang mengharuskan menerapkan pembelajaran secara daring. Termasuk MASTA ini,” katanya.
Selain itu, proses daring juga sebagai bukti bahwa Unismuh Luwuk sudah mulai bertransformasi dengan era digitalisasi atau 4.0. Dimana semua kehidupan serba digital atau online. “PP Muhammadiyah belum membolehkan pembelajaran tatap muka. Jangan sampai timbul klaster baru,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia MASTA, Darni Lamusu menambahkan, selama dua hari, ratusan maba itu akan menerima 12 materi. Sumber materi ini pun diambil dari delapan fakultas. “Ratusan maba ini terlebih dahulu mengikuti pra MASTA via zoom,” jelasnya.
Darni menambahkan, selain melaksanakan taaruf berbasis daring, peserta yang hadir di ruangan pun diwajibkan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. “Yang hadir di ruangan kita batasi. Hanya rektor, pak Wr 1, pimpinan fakultas dan sejumlah dosen lain. Semua wajib menggunakan masker dan jaga jarak,” katanya. (leb/adv)