LUWUK, LUWUK POST-Rektor Unismuh Luwuk, Sutrisno K Djawa melepas secara resmi peserta magang terapan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), di Hotel Santika Luwuk, Sabtu (12/9).
Kegiatan magang itu bakal diikuti oleh 83 mahasiswa semester lima. Selama dua bulan kedepan, puluhan mahasiswa yang berasal dari program studi Bahasa Inggris, Biologi dan Penjaskesrek itu akan ditempatkan di sejumlah SMA/SMK dan sederajat di wilayah kota Luwuk. Untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang didapatkan selama ini.
Dekan FKIP Unismuh Luwuk, Armin Haluti menyatakan, sebelum dilepas secara resmi, mahasiswa terlebih dahulu mengikuti rangkaian kegiatan pembekalan magang.
Dalam magang ini, mahasiswa diberikan materi pembelajaran daring. Kata Armin, ada tiga aplikasi yang diperkenalkan yakni; google classroom, zoom meeting dan edmodo. “Materi utama ini. Karena itu penting. Tentang bagaimana penerapan softskill. Itu juga yang dituntut. Materi lainnya laporan kelompok,” katanya.
Olehnya itu, dengan materi yang diberikan, mahasiswa diharapkan bisa berkolaborasi dengan sekolah. Bisa menyatu dengan dunia digital saat ini. Apalagi, sesuai hasil observasi FKIP, sudah ada sekolah LMS-nya sendiri. “Sudah ada SMK dan SMA di kota Luwuk yang memiliki itu. Makanya kita bekali mereka dengan aplikasi daring ini,” jelasnya.
Sementara itu, terkait dengan penempatan peserta di jenjang SMA/SMK dan MA, jelas Armin bertujuan agar mahasiswa bisa mengimplementasikan ilmu pengetahuan sebaik mungkin.
Sesuai dengan level mahasiswa. “Melalui momen ini, mahasiswa jangan hanya mengajar. Tapi sosialisasikanlah Unismuh Luwuk di kalangan sekolah. Katakan bahwa Unismuh PTS nomor 1 se Sulawesi Tengah,” pungkasnya.
Tak hanya itu, peserta juga diminta juga menjaga nama baik almamater. Baik Unismuh Luwuk maupun FKIP. Ia berpesan, agar mahasiswa bisa melakukan hal-hal yang terbaik selama magang. “Satu kali saja mahasiswa bikin kesalahan. Yang bisa mencoreng nama baik institusi, saat ini juga akan ditarik. Dan magangnya dinyatakan gagal. Nanti mengikuti lagi tahun depan,” pesan Armin.
Sementara itu, Sutrisno K Djawa menambahkan, selama pelaksanaan magang, mahasiswa harus bisa bekerjasama, berkolaborasi dan membentuk networking dengan pihak sekolah. Kemudian meningkatkan leadership. “Hal-hal inilah yang dapat membentuk softskill mahasiswa. Di samping kamu sudah mendapatkan hardskill di kampus,” jelas mantan wakil rektor Unismuh.
Dunia sekarang yang sudah memasuki era 4.0, soft skill merupakan hal yang sangat dibutuhkan saat ini. Di era 4.0 atau era digitalisasi, semua sudah terintegrasi dengan dunia digital. “Mahasiswa harus bisa bertransformasi dengan era saat ini. Jika tidak kita akan digilas oleh sejarah. Selamat tinggal,” bebernya. (leb)