Metro

Besaran BLT Nelayan Dipertanyakan, Benyamin: Bukan Bantuan Pusat, tapi Organisasi 

 

Acho Zee

LUWUK, LUWUK POST-Pembagian bantuan langsung tunai (BLT) untuk para nelayan di Kelurahan Maahas, Kecamatan Luwuk Selatan, Kabupaten Banggai, dipertanyakan.

Seorang warga setempat, Acho Zee, mengatakan seharusnya BLT yang dibagikan pada 3 September di kantor Camat Luwuk Selatan tersebut, berjumlah Rp 600 ribu, tetapi yang diterima hanya Rp 250 ribu.

“Padahal dana BLT sebesar enam ratus ribu per orang, apa yang terjadi, apakah ada penerima siluman?” ujar dia, Senin (7/9).

Ia mengungkapkan, sesuai data yang diketahuinya, ada sejumlah 189 warga di Kecamatan Luwuk Selatan yang menerima BLT. Karena itu, sangat disayangkan jika sejumlah warga yang menerima bantuan tersebut juga dipotong haknya tanpa adanya pemberitahuan.

“Para nelayan ingin setiap bantuan ada penjelasan hingga dapat mengetahui asal usul bantuan tersebut, kenapa bantuan tersebut tidak sesuai?” tanyanya.

Lurah Maahas, Akbar Putra Mile, yang dikonfirmasi terkait bantuan tersebut membenarkan jika yang diterima oleh para nelayan hanya Rp 250 ribu. “Iya betul,” ungkapnya.

Namun, ia tidak mengetahui, alasan sampai mengapa nelayan di Maahas hanya menerima besaran dana tersebut. “Saya kurang tahu, coba komunikasi dengan dinas terkait langsung,” katanya.

Camat Luwuk Selatan, Iskandar Limonu, yang dikonfirmasi terkait bantuan tersebut enggan memberikan tanggapan, meski pesan WhatsApp yang dikirim telah tercentang biru.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banggai, Benyamin Pongdatu, menerangkan bantuan dana tersebut bukan dari kementerian, tetapi dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sulawesi Tengah, sehingga besarannya memang hanya Rp250 ribu. “Itu dana hibah yang diberikan untuk nelayan, jadi tidak ada hubungannya dengan bantuan pusat, ini dari organisasi,” tutur Benyamin yang juga Sekretaris HNSI Banggai itu.

Adapun menurutnya total nelayan yang menerima bantuan tersebut yakni 911 orang. Terbagi di lima Kecamatan, salah satunya Luwuk Selatan. “Kami sengaja memberikan dalam bentuk tunai, bukan sembako, karena kadang ada keperluan lain yang mereka butuhkan,” pungkasnya. (gom)