LUWUK, LUWUK POST—Semangat Bank Sulteng bersama para petani. Bank Sulteng mendukung penuh program pemerintah saat ini, terutama ketika pandemi Covid-19 belum mereda.
Dalam rangka menyambut Hari Tani Nasional 2020, Kamis 24 September 2020, perusahaan perbankan milik daerah ini berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, dan Pemerintah Kabupaten Banggai yang tetap memperhatikan sektor pertanian.
BPD Sulteng, menyiapkan serta mengucurkan pembiayaan kredit untuk membantu para petani mengolah lahan. Sesuai harapan Direktur Utama Bank Sulteng, Rahmat Abdul Haris, serta dukungan dari Pimpinan Bank Sulteng Cabang Luwuk, Mangendre Palancoi.
Sabtu (19/9), akhir pekan lalu, para petani sawah di Desa Padangon, Kecamatan Masama, mulai melakukan panen padi sawah. Setelah sebelumnya mereka mendapatkan bantuan pembiayaan, melalui fasilitas kredit mikro.
Sesuai tupoksi dari Divisi Kredit Tim Leader Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Fandi Achmad, AO Micro BPD Sulteng, menceritakan bahwa pada akhir Mei lalu, pihaknya mengucurkan kredit kepada 29 para petani yang tercatat sebagai debitur, di wilayah desa Padangon, Kecamatan Masama.
Pengucuran kredit itu untuk pengembangan ekonomi petani, serta meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan, inovasi pelayanan, dari Bank Sulteng yang nilainya sesuai harapan petani sawah. Meski belum secara totalitas, di beberapa wilayah petani yang berada di Kabupaten Banggai.
Bantuan itu tentu sangat membantu petani secara signifikan, yang biasanya kesulitan mendapatkan pembiayaan modal kerja saat memasuki musim tanam. “Dalam satu hektare lahan, kebutuhan petani sekira 7-9 juta. Prosesnya, dimulai dari mengolah, menanam, memelihara hingga panen,” tutur Fandi.
Ia mengatakan, pembiayaan usaha mikro dikucurkan pada masa tanam akhir bulan Mei sampai awal bulan Juni. “Akhir panen pada bulan ini, bisa mencapai 90-110 karung gabah,” tambahnya.
Kredit mikro itu, sejatinya adalah pinjaman dengan bunga ringan. Tetapi, karena petani mengambil kredit melalui sistem grace periode, maka waktu bayarnya adalah setiap enam bulan atau saat musim panen.
“BPD Sulteng ingin lebih dekat dengan petani dan mendukung program pemerintah. Terutama di masa pandemi ini. Harapannya dalam satu hektare, petani bisa mendapatkan penghasilan sekira Rp 27 juta per hektar. Tergantung kondisi lahannya,” imbuhnya.
Ia bersyukur, upaya BPD Sulteng ini mendapatkan sambutan dan dukungan penuh dari pemerintah desa, maupun pemerintah kecamatan Masama.
Sementara itu, Kades Padangon, Subu Bakkar, mewakili petani Desa Padangon sebagai penerima manfaat kredit usaha pertanian, mengucapkan terima kasih atas dukungan BPD Sulteng kepada petani itu.
Ia melihat kredit usaha pertanian ini, merupakan salah satu inovasi Pimpinan Bank Sulteng bersama seluruh karyawan dalam peningkatan produksi pertanian.
Sebab dengan adanya intervensi dana tersebut, masyarakat petani penerima kredit telah merasakan manfaatnya.
Satu kendala yang selama ini terjadi akhirnya teratasi, yaitu tidak adanya dana awal saat petani ingin memulai aktivitasnya menanam. “Dampak keuntungan yang didapatkan oleh petani penerima manfaat, mereka bisa beraktivitas sesuai dengan tahap perencanaan. Dimulai dari biaya penggarapan lahan, pengadaan benih, ketersediaan saprodi, yang memberikan dampak meningkatnya produksi serta kualitas gabah di wilayah ini,” tuturnya.
Selaku pemerintah desa, ia berharap berharap program Pimpinan Bank Sulteng ini bisa terus dipertahankan, dan ke depannya bisa lebih ditingkatkan lagi. (adv/ris)