LUWUK, LUWUK POST—Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, Dr. Anang S Otoluwa, terlihat lega ketika mengetahui apa yang dikhawatirkannya tidak terbukti.
Berdasarkan hasil laboratorium rumah sakit, hal yang menyebabkan puluhan warga Kintom sakit bukan kolera. Tetapi, murni karena diare. “Kalau berdasarkan hasil laboratorium Rumah Sakit karena diare, bukan kolera sebagaimana yang kami takutkan,” katanya, belum lama.
Ia mengatakan, melalui pemeriksaan laboratorium RSUD Luwuk, puluhan warga Kintom terserang diare karena bakteri shigella. “Sampel fases karena bakteri shigella, bukan kolera seperti yang dikhawatirkan. Dan Alhamdulillah seluruh warga yang sempat dirawat di puskesmas sudah sembuh semua,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, Nurmasita Datu Adam, mengatakan, berdasarkan hasil laboratorium terhadap tiga sampel air, diketahui sumur yang menjadi sumber air bersih warga yang terserang diare terdapat bakteri escherichia coli.
“Dalam sumur warga terdapat kuman E.coli. Uji sampel air sumur positif. Sementara dua sumber air lainnya yakni air PDAM maupun air mineral isi ulang, aman,” katanya.
Ia mengakui, Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai sudah mengirimkan kaporit.
“Sudah dibagikan oleh Puskesmas. Dan Sumurnya sudah dikaporisasi. Alhamdulillah sekarang sudah aman,” imbuhnya, Senin (31/8).
Nurmasita, memastikan puluhan warga yang terserang diare itu sudah sembuh semua. Setelah menerima hasil sampel air dari laboratorium Dinas Kesehatan, pihaknya juga sudah menggelar penyuluhan. “Sejak kami tahu karena bakteri baik dari pemeriksaan sampel tinja maupun dari air sumur, puskesmas pun melakukan penyuluhan pencegahan dari rumah ke rumah,” tandasnya. (ris)