Dari Webinar SKK Migas Bersama Jurnalis Kalsul, Tetap Produktif dalam Keterbatasan, Mendorong Tumbuh Bersama
DAMPAK pandemi covid-19 yang menerpa Indonesia menyasar siapa saja tanpa terkecuali, termasuk para jurnalis di tanah air.
OLEHNYA itu, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Wilayah Kalimantan dan Sulawesi (KalSul), melaksanakan webinar bertema “Jurnalis Bertahan di Tengah Pandemi”. Kegiatan yang digelar pada Kamis (10/9) itu mendapat antusias para jurnalis tanah air.
Webinar ini menghadirkan narasumber Meutya V Hafid, mantan jurnalis yang juga Ketua Komisi I DPR RI, Suryopratomo selaku wartawan senior, dan Amanda Komaling ketua IJTI Sulut. Dipandu oleh Woro Windrati, news anchor Kompas TV sebagai moderator, semakin menghidupkan seminar daring antar muka itu.
Kegiatan webinar menggandeng Media Academy yang dimulai sejak pukul 08.45 Wita hingga 12.30 Wita itu, memaparkan bagaimana kebijakan pemerintah dan cara bertahan para jurnalis di tengah pandemi covid-19.
Pandemi covid-19 ini memang berdampak pada seluruh sektor. Hingga saat ini, semua pihak terus bertahan dan coba bangkit, menyiasati dampak pandemi.
Kegiatan hulu migas juga turut merasakan dampaknya, salah satunya transportasi material yang lebih lama. Khususnya pengiriman material dari luar negeri. Inspeksi kinerja peralatan/fasilitas lebih lama karena work from home (WFH), dan apabila dirasa perlu baru mendatangkan pekerja dari luar negeri maupun dalam negeri.
Tidak hanya itu, mobilisasi pekerja ke lokasi lebih sulit karena perizinan, waktu karantina dan potensi over stay yang berisiko pada keselamatan kerja.
Dampak lainnya covid-19 terhadap kegiatan hulu migas, yakni persetujuan perizinan yang memakan waktu lebih lama, kegiatan manufaktur peralatan migas untuk proyek tertunda atau lebih lama, keterbatasan jumlah personel yang dibolehkan berada di lokasi proyek khususnya untuk proyek offshore, menurunnya produktivitas tenaga kerja, dan terakhir produktivitas teknis dan konstruksi menjadi lebih rendah karena WFH.
Kendati terjadi penurunan lifting minyak, namun MMK Kalsul mampu melampaui target hingga mencapai 104,8 persen dan berkonstribusi WK Kalsul di angka 12 persen.
Hampir sama angka Gas Kalsul dari target 5.556 MMSCFD APBN Nasional tahun 2020. Di mana WK Kalsul berkontribusi sebesar 31 persen dan melampaui target mencapai 106,4 persen. Hal itu tidak terlepas dari patuhnya sejumlah perusahaan KKKS Kalsul, dalam penerapan kerja di tengah pandemi.
“Wartawan memiliki peran besar terhadap masyarakat pada saat pandemi covid-19 ini. Pers sebagai pencerah berperan mencerdaskan, mencerahkan dan mengawasi,” kata Suryopratomo.
Amanda Komaling, pada paparannya menyampaikan, bahwa banyak cara wartawan tetap produktif dan bertahan di tengah pandemi ini. Justru, kata Amanda, jurnalis harus membuka perspektif lain bahwa di masa pandemi, peluang media lokal makin kuat. Itu dibuktikan dengan tumbuh kembangnya media-media lokal. Demikian pula model bisnis pembiayaan media lokal, legalitas perusahaan pers, eksistensi materi yang terus diperbaharui, dan tetap berpedoman pada protokol covid-19 menjadikan media lebih mandiri dan tetap bertahan.
Di akhir kegiatan, Meutya V Hafid, menyampaikan, pemerintah senantiasa mendorong lahirnya regulasi dalam penanggulangan pandemi ini. Beberapa di antaranya diharapkan dapat pula membantu para jurnalis dan perusahaan pers.
Digelarnya webinar oleh SKK Migas –KKKS Kalimantan dan Sulawesi itu sebagai wujud kontribusi kepada para jurnalis di wilayah Kalimantan dan Sulawesi, melalui kegiatan bertajuk “Webinar dan Lomba Karya Jurnalistik”.
Webinar ini bertujuan memberikan motivasi dan sesi berbagi dari para narasumber kepada para jurnalis se-Kalimantan dan Sulawesi agar mampu bertahan dan tetap produktif. Selain webinar, nantinya para peserta akan diikutkan pada lomba karya jurnalistik bertemakan “Road To One Million Barrel”, yang pengumumannya akan selenggarakan pada 11 November 2020. (*/awi)