Ratusan Sarjana Pendidikan itu, berasal dari tiga program studi (Prodi). Prodi matematika 48 orang, Bimbingan Konseling 29 orang dan Pendidikan Pencasila dan Kewarganegaraan (PPKN) 30 orang.
Dekan FKIP, Untika Luwuk, Dr. Suhartini Salingkat mengatakan, pelaksanaan yudisium ini digelar untuk mengukuhkan semua mahasiswa yang telah menyelesaikan proses perkuliahan, dan memenuhi persyaratan-persyaratan akademik, menjadi sarjana pendidikan.
Dr Suhartini menyebutkan, kegiatan yudisium tersebut, merupakan awal perjuangan para sarjana baru tersebut. Sebab, tantangan di luar sana lebih besar. “Yang tadinya ketika menyelesaikan studi hanya tantangan menghadapi karakter dosen yang berbeda-beda. Tapi, kalau ditengah-tengah masyarakat, itu lebih besar,” jelasnya.
Olehnya itu, Ia mengajak semua sarjana baru itu, untuk bersama-sama menjaga nama baik almamater. Dimanapun berada. Jangan pernah merasa puas dengan apa yang dimiliki sekarang. “Ikutilah ilmu padi. Semakin banyak ilmu kita semakin merendah diri. Sembunyikanlah apa yang dimiliki. Biarlah orang di luar sana yang akan menilai dan mengetahui dengan sendirinya bahwa kita adalah sarjana pendidikan,” jelasnya.
Perlu diingat. Meraih sarjana pendidikan itu berat. Sebab, para sarjana pendidikan yang merupakan jebolan dari FKIP tidak hanya menjadi guru di sekolah. Tapi guru dimana pun berada. Menjadi guru di tengah-tengah masyarakat. “Berikanlah contoh yang baik. Tutur kata, sikap, penampilan dan cara berpakaian pun harus sudah mulai disesuaikan dengan profesi saat ini,” pesannya.
Alumni Universitas Negeri Jakarta ini menambahkan, keberhasilan para sarjana itu, tidak terlepas dari peran seluruh dosen FKIP Untika. Sehingganya, sebagai pimpinan Ia menyampaikan, ucapan terimakasih kepada seluruh teman-teman dosen, yang berada di FKIP. Yang telah susah paya memberikan ilmu dan memberikan motivasi yang sampai saat ini. Karena tanpa dosen-dosen, hari ini pembukuhan tidak terlaksana dengan baik.
Sebagai pimpinan, Dr Suhartini menyampaikan permohonan maaf kepada para sarjana. Jika selama ini ada kata-kata ataupun perlakuan yang kurang berkenan.
Namun apa yang diberlakukan oleh dosen-dosen FKIP Untika itu merupakan perlakukan dimana untuk mendorong untuk memberikan motivasi untuk mempercepat penyelesaian studi di FKIP. (leb)