LUWUK, LUWUK POST— Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Banggai memastikan tak ada Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) yang tertular penyakit yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 di daerah ini. “Pemantauan kami saat ini, tidak ada yang tertular Covid-19,” jelas Sekretaris KPA HIV/AIDS Kabupaten Banggai, Rampia Laamiri, Selasa (29/9).
Rampia memaparkan rincian bahwa sampai tahun 2020 ini, kasus kumulatif HIV/AIDS di daerah terus mengalami peningkatan. “Sampai saat ini sudah mencapai 367 kasus. Ini sesuai estimasi kita pada tahun 2016 lalu, bahwa kasus HIV/AIDS ini mencapai 319 kasus,” ujarnya.
Ia menuturkan bahwa tahun 2020 ini, jumlah kasus HIV 35 orang, AIDS 16 orang, dan meninggal 6 orang. “Tahun ini ada penurunan dari tahun 2019 yang HIV 42 orang, AIDS 23 orang, dan meninggal 9 orang,” ujarnya usai rapat koordinasi secara virtual bersama KPA Provinsi Sulawesi Tengah di ruang rapat khusus Kantor Bupati Banggai.
Ia menyatakan, pihaknya terus melakukan sosialisasi terkait pencegahan penyakit HIV/AIDS ini. “Kita ingatkan untuk jangan gunakan narkoba, dan hindari pergaulan bebas,” pungkasnya.
Baru Terdeteksi 45 Persen
Sementara itu, penderita virus HIV-AIDS di Sulawesi Tengah (Sulteng) baru terdeteksi tidak sampai separuhnya.
Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, penemuan kasus HIV secara kumulatif tahun 2002 sampai dengan April tahun 2020, sejumlah 1.905 kasus HIV.
Hal ini dapat diartikan bahwa jumlah kasus HIV yang terungkap baru mencapai 45,47 persen, dari estimasi kasus HIV di Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2016, yang sejumlah kurang lebih 4.189 kasus.
Gubernur Sulteng, Longki Djanggola, pada rapat koordinasi virtual Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi dan Kabupaten dan Kota se-Sulteng Selasa (29/9), mengatakan masih perlu peningkatan penemuan kasus melalui sosialisasi yang dilanjutkan dengan konseling dan tes HIV secara sukarela.
Menurutnya, saat ini kasus HIV-AIDS yang sudah ditemukan belum semua terobati, dan yang diobati masih banyak yang drop out.
Hal ini berkaitan dengan ketersediaan sumber daya yang semuanya membutuhkan biaya operasional.
“Melalui koordinasi dan kerja sama yang baik ,laju perkembangan epidemi HIV-AIDS bisa ditekan menuju 3 Zeroes, yaitu Zero New HIV Infection, Zero Stigma and Discrimination dan Zero AIDS Related Death,” kata Longki. (bdi/bas)