
SALAKAN, LUWUK POST-Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) belum redah. Cuaca itu telah menyebabkan berbagai musibah, khususnya banjir dan tanah longsor. Potensi banjir tidak hanya terdeteksi diberbagai kecamatan, kawasan Ibu Kota Salakan bahkan mulai menampakan gejala serupa.
Sejumlah pihak menilai, penyebabnya akibat minimnya keberadaan sistem drainase. Seperti terlihat sepanjang jalur dua Salakan pada Minggu (6/9) kemarin. Genangan di titik tertentu, genangan air bahkan mendekati tinggi lutut orang dewasa.
Bukan hanya memicu banjir, tapi juga merusak jalan. Apalagi jalan di area itu baru ditingkatkan pada awal tahun ini. Mirna P, seorang warga yang dimintai keterangannya mengatakan, setiap kali hujan turun jalur dua tak luput dari genangan air.
Menurut dia, kondisi itu harus segera disikapi. Apalagi saat ini Pemda mulai disibukan dengan penyusunan rancangan APBD tahun 2021 mendatang. “Harus dianggarkan pembangunan drainase, jangan nanti sudah banjir dan aspal rusak baru diprogramkan,” katanya.
Dia menjelaskan, kondisi geografis pemukiman warga Salakan adalah pegunungan. Dimana dikawasan dataran tinggi juga terdapat pemukiman. Hal itu menyebabkan air yang turun ke dataran pemukiman rendah semakin deras. Sebab tidak banyak pohon penyangga untuk menghalaunya.
“Di pemukiman tinggi drainase juga masih sangat kurang. Jadi ketika air turun ke pemukiman rendah tak terarah tanpa adanya sistem drainase. Itulah kondisi drainase di Kota Salakan, tidak jelas,” keluhnya.
Karena itu dia mendesak Pemda supaya menganggarkan pembangunan drainase pada tahun anggaran 2021 nanti.(Iman)