HeadlinesMetro

Membanggakan! Puskesmas Kampung Baru Luwuk Terbaik I se-Sulteng

Anang S Otoluwa

LUWUK, LUWUK POST—Lain dulu, lain sekarang. Kini, pelayanan puskesmas semakin baik. Tidak hanya di dalam kota, namun puskesmas di wilayah kecamatan juga menunjukkan kinerja pelayanan yang makin baik. Buktinya, Puskesmas Kampung Baru, Kecamatan Luwuk, terpilih sebagai puskesmas terbaik 1 berdasarkan IKS (Indeks Keluarga Sehat).

Bahkan, dari 20 puskesmas terbaik berdasarkan IKS se-wilayah Sulawesi Tengah, 10 di antaranya dari daerah yang dipimpin Bupati Herwin Yatim, dan Wabup Mustar Labolo ini. Data aplikasi keluarga sehat, Pusdatin, pada September 2020 menyebutkan posisi kedua puskesmas terbaik adalah Puskesmas Kawua, Kabupaten Poso, posisi ketiga ditempati Puskesmas Balantak Selatan, lalu menyusul Puskesmas Mantok, dan Puskesmas Toima di posisi empat dan lima (selengkapnya lihat tabel).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, Dr. dr. Anang S Otoluwa, mengakui, 10 puskesmas di Kabupaten Banggai termasuk dari 20 puskesmas terbaik di Sulawesi Tengah dalam Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK). “Iya Puskesmas Kampung Baru terbaik 1 se-Sulteng. Terima kasih atas kinerja teman-teman di puskesmas,” imbuhnya.

Ia berharap jajaran dinas kesehatan Kabupaten Banggai terus berinovasi menuju Banggai Maju dan Terdepan (Mapan).

Prestasi Kabupaten Banggai ini mendapat perhatian bahkan dari wilayah seberang. Salah seorang warga Salakan, Kabupaten Banggai Kepulauan, menuturkan, puskesmas–puskesmas di Kabupaten Banggai menjadi yang terbaik karena program yang diluncurkan Dinas Kesehatan setempat. “Program–program yang diinisiasi oleh Kadis Kesehatan di Banggai sangat bagus. Salah satunya, 1 kader kesehatan menangani kesehatan 10 warga itu. Jadi bagaimanapun semua warga di Kabupaten Banggai terpantau kesehatannya,” tuturnya.

Program Dinas Kesehatan itu, kata dia, akan sangat terasa manfaatnya terutama untuk mengontrol kesehatan warga yang menderita penyakit kronik dan jangka panjang, seperti gula dan darah tinggi yang menahun. “Dengan adanya kader kesehatan yang bertanggung jawab, kesehatan warga yang menderita penyakit kronik seperti itu lebih terkontrol dengan baik. Misalnya dikunjungi atau dibawa ke puskesmas terdekat jika perlu,” ujarnya. (ris)