UKW Angkatan ke IX, yang diselenggarakan oleh PWI Sulteng, dan didukung oleh Joint Operating Body Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi tersebut, berlangsung selama tiga hari, sejak Minggu (20/9) hingga Selasa hari ini.
Mewakili manajemen JOB Tomori, Ruru Rudianto Age Sartoko, menyatakan, terima kasih kepada PWI pusat, PWI Sulteng, PWI Banggai, dan para peserta UKW.
Ia mengaku bersyukur, karena angkatan kali ini (angkatan kedua untuk Banggai-red) lebih baik dibanding angkatan pertama.
Adapun pelaksanaan UKW, hanyalah kegiatan sehari-hari yang sering dilakukan. “Alhamdulilah, kami bergerak atas dukungan Forkopimda. Perusahaan kami adalah perusahaan hulu yang mengalirkan gas ke hilir, yakni LNG, PAU, dan PLN. Mohon maaf kalau selama pelaksanaan dan pelayanan kami, ada yang kurang. Semoga tali silaturahmi kita, tidak terputus,” tuturnya dalam sambutan.
Direktur Pendidikan PWI Pusat, Prof Dr Rajab Ritonga, dari hasil keputusan rapat bersama, menyatakan bahwa seluruh peserta yang mengikuti UKW dinyatakan kompeten.
Hal ini menurutnya jarang terjadi, sehingganya ia mengaku mereka yang mengikuti kegiatan ini adalah benar-benar wartawan karena sangat siap ketika diuji siap. “Karena sekarang sudah dinyatakan menjadi wartawan kompeten, jadi perjuangan dimulai hari ini,” ucapnya.
Saat ini menurutnya, wartawan di Indonesia sudah berjumlah seratus ribu lebih, dengan media online yang jumlahnya sudah mencapai lima puluh ribu, tetapi hanya 15 ribu yang kompeten di Indoensia. Tugas PWI Pusat, ingin menjadikan mereka benar-benar mau jadi insan pers yang kompeten.
Ibarat pesepeda motor, bisa naik motor tapi belum kuasai aturan berlalulintas. “Jadi keterampilan yang diberikan kemarin, ada kesadaran dan kode etik yang harus dihindari. Selamat kepada teman-teman yang kompeten, mulailah jadi wartawan kompeten dan memahami kode etik, dan memahami maruah dan profesi,” pintanya.
Ketua PWI Sulteng, Mahmud Matangara bersyukur atas partisipasi peserta UKW, juga dukungan juga dari pihak JOB Tomori. Ia berharap, ke depannya pelaksanaan UKW tidak hanya di Luwuk, tetapi juga di Palu.
Harapnya kepada yang ikut UKW, untuk menjadi mahusia yang profesional, karena telah mengantongi SIM. “Harapan kami, bagaimana Banggai lebih bagus di tangan dan karya kalian. Jangan menjadi wartawan yang abal-abal, tidak tepat pada sasaran, janganĀ takut mengkritik asal masuk dalam koridor yang baik, dengan tetap mengkonfirmasi, dan jangan mengarang-mengarang yang meresahkan,” ungkapnya.
Dandim 1308/LB, Letkol INF Fanny Pantouw, mengucapkan, selamat kepada wartawan yang ditanyakan lulus uji kompetensi.
Ia mengaku sudah mengenal wartawan di Kabupaten Banggai, sehingga telah mengetahui kualitas mereka dalam pemberitaan yang sudah baik. “Pesan saya, harus saling menghidupkan orang lain, karena banyak yang ingin jadi wartawan. Jadi yang sudah lulus bisa jadi mentor, agar bisa jangkau sampai di Bangkep dan Balut, karena di sana masih banyak keterbatasan,” imbuhnya. (gom)