
MENDAFTAR DI KPU: Rusdi Mastura bersama iring-iringan pendukungnya hendak mendaftar ke KPU Sulteng. Foto lain Hidayat Lamakarate, sebelum memasuki gedung KPU Sulteng. Keduanya mendaftar pada hari kedua, Sabtu 5 September 2020. [FOTO: ISTIMEWA]
Figur Nasdem dan koalisinya tetap menokohkan Rusdi Mastura yang kali ini berpasangan dengan tokoh asal Kabupaten Banggai, Ma’mun Amir. Sementara figur Gerindra menokohkan regenerasi Longki, yakni Hidayat Lamakarate (HL). HL dipasangkan dengan Bartholomeus Tandigala.
Head to head Longki dengan Cudi meski di era new normal Longki meneruskan kaderisasinya ke HL, menjadi bukti politik praktis di Sulteng masih dikuasai dua figur partai besar itu: Nasdem dan Gerindra.
Publik tak memiliki alternatif lain. Pasca Anwar Hafid-Sigit Purnomo (AS) mengakui kegagalannya mencalonkan diri. Masyarakat terpaku pada dua pasangan Cudi-Ma’mun dan HL-Bartho yang pasti salah satunya akan memimpin Sulteng ke depan.
HL-Bartho diusung dari Partai Gerindra dan PDIP (12 kursi). HL-Bartho mendeklarasikan diri Sabtu (5/9) di Palu. Pasangan ini kemudian mendapatkan dukungan dari partai nonkursi di DPRD Sulteng yakni PSI, Partai Berkarya, Partai Gelora, Partai Bulang Bintang dan PKPI. Setelah deklarasi, pasangan ini mendaftar ke KPU Sabtu pukul 13.45. HL-Bartho peserta kedua mendatangi KPU Sulteng setelah Cudi-Ma’mun.
Sementara Cudi-Ma’mun mendaftar di KPU hari yang sama pukul 11.00 wita. Ribuan lebih massa yang terdiri dari relawan dan masyarakat mengiringi pendaftaran Cudi.
Cudi-Ma’mun diusung Partai Nasdem, PKS, Hanura, dan PKB (17 kursi). Belakangan menyusul dukungan dari Perindo (2 kursi) dan Golkar (7 kursi). Kemudian pasca Anwar Hafid – Sigit Purnomo gagal menyanlonkan ke KPU, partai pengusung AS yakni PAN (2 kursi),Demokrat (4 kursi) mengalihkan dukungannya ke Cudi-Ma’mun.
Perindo yang semula dikabarkan berkoalisi dengan Golkar, mengarahkan dukungannya ke Cudi-Ma’mun. Pasangan ini juga mendapatkan dukungan dari partai non kursi di DPRD Sulteng yakni Partai Garuda. (bas)