Pjs Bupati Banggai, Nama Richard Arnaldo Djanggola Mengemuka
LUWUK, LUWUK POST-Calon petahana yang maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Banggai 2020, wajib cuti diluar tanggungan negara selama masa tahapan kampanye berlangsung. Cuti itu dilaksanakan selama 71 hari, atau sejak tanggal 26 September hingga 5 Desember 2020.
Selama cuti kampanye berlangsung, jabatan Bupati akan diisi oleh Pelaksana tugas (Plt) atau Pejabat Sementara (PJs) kepala daerah untuk melaksanakan roda pemerintahan. Hal itu didasarkan pada Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas PKPU No 3 Tahun 2017 Tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota, dimana calon petahana wajib cuti selama masa kampanye dengan terlebih dahulu mengajukan cuti tertulis kepada Mendagri melalui gubernur.
Di Kabupaten Banggai sendiri, aturan tersebut juga wajib dilaksanakan Bupati Herwin Yatim dan Wakil Bupati Mustar Labolo, yang kembali mencalonkan diri dalam pilkada serentak 2020. Diketahui, keduanya telah mengajukan permohonan cuti dan telah disetujui oleh Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola pada 8 September 2020. “Iya sudah diterima (permohonan cuti Winstar),” ujar LO Winstar, Marwan Londol, Selasa (15/9).
Terkait cuti selama tahanapn kampanye tersebut, nama Richard Arnaldo Djanggola mulai disebut-sebut bakal ditunjuk sebagai Pjs Bupati Banggai. Sejumlah akun media sosial warga Kabupaten Banggai juga mulai memperkenalkan nama dan gambar pria yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng itu.
Sebelumnya, Akademisi Unismuh Luwuk, Sahraen Sibay merekomendasikan dua nama yang dinilai memiliki integritas dan kapabilitas sebagai Pjs Bupati Banggai. Keduanya yakni Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng Richard Arnaldo Djanggola dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (KB) Sulteng, Ichsan Basir.
Keduanya nilai Sahraen, merupakan ASN murni dan memiliki integritas, kapabilitas, serta tidak terikat dan memiliki hubungan dengan kandidat dan kepentingan politik pada Pilkada Banggai mendatang. “Kiranya pak gubernur memilih salah satu dari dua nama ini,” ucapnya.
“Keduanya juga merupakan birokrat muda dan kami yakin keduanya bisa bertindak netral dan tidak terkontaminasi dengan kandidat,” tambahnya. (and)