Banggai Brother’s

Risal Sorot Masalah Aset dan Perusda

 

Muh Risal Arwie

SALAKAN, LUWUK POST-Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) Muh Risal Arwie menilai keberadaan aset daerah telah cukup menumpuk. Jumlahnya pun bahkan telah mencapai Rp 3 triliun. Mulai dari bangunan, kendaraan, perangkat komputer, mobiler dan lain sebagainya.

Dari jumlah itu, Risal menyebut, terdapat cukup banyak aset yang tak lagi dapat digunakan karena rusak. Terutama aset jenis komputer dan kendaraan dinas. Tak heran jika beban aset menembus angka gendut.

Untuk itu, Risal menyarankan pemerintah daerah (Pemda) supaya segera mengambil langkah untuk mengurangi beban aset. Lelang pun dinilai dapat menjadi solusi sehingga dapat memunculkan potensi pendapatan bagi daerah.

“Kalau tidak dihapus beban aset akan selalu bertambah setiap tahun sesuai dengan kebutuhan daerah kedepan,” katanya, Senin (31/8)

Pada kesempatan itu, ketua DPD II Partai Golkar Bangkep dua periode ini juga menyoroti masalah perusahaan daerah (Perusda). Dimana pada tahun 2018 lalu, Pemda telah merumuskan peraturam daerah (Perda) yang kemudian direalisasikan dengan pembentukan Perusda.

“Atas dasar itu, pemerintah akhirnya memberi pernyataan modal kepada Perusda sebesar Rp 2,5 miliar. Sekarang bagaimana kabar Perusda?,” tanya Risal.

Risal menyayangkan, selama Perusda berdiri DPRD terkesan dipandang sebelah mata dalam melaksanakan fungsi kontrol atau pengawasan sesuai amanat Undang-undang. Buktinya, dewan tidak pernah diberi tahu atau laporan tentang program atau kegiatan atas penyertaan modal.

“Apa-apa saja program atau kegiatan Perusda kami tidak tahu. Padahal ini lembaga pengawas,” kesalnya.

Menurut dia, Perusda dibentuk dengan tujuan membantu pemerintah dalam menggarap potensi untuk pemasukan daerah. Namun, jika tujuan itu tidak terlaksana maka Pemda harus segera mengambil langkah strategis.

“Kalau memang direksinya harus dibubarkam, yah kita bubarkan. Lalu dievaluasi kembali apakah perlu dibentuk direksi baru dengan didasari sistem kerja jelas untuk selanjutnya diputuskan apakah akan kembali diserahkan penyertaan modal atau ada jalan lain,” ungkapnya. Karena itu, Risal mendesak Pemda agar segera menyikapi dua persoalan itu, yakni masalah beban aset daerah dan Perusda.(Iman)