Metro

Satu Keluarga Ditemukan, Operasi SAR Ditutup

 

EVAKUASI: Tim SAR gabungan mengevakuasi korban hanyut Wayan Suwandita, Minggu (30/8). [Foto: Dok Basarnas]
LUWUK, LUWUK POST— Tiga korban hanyut di sungai Singkoyo, Kecamatan Toili akhirnya berhasil ditemukan setelah enam hari dilakukan operasi SAR.

Korban yang merupakan satu keluarga terdiri dari suami-istri dan anak itu ditemukan dalam waktu yang berbeda. Anaknya Wayan Agus (16) pertama kali ditemukan—dua jam setelah kejadian naas itu pada 25 Agustus 2020.

Lalu sang istri Wayan Sudiase (35) ditemukan di muara sungai, tepatnya di pantai Minahaki pada Jumat (28/8) sekira pukul 18.00 Wita. Dua hari kemudian, Minggu (30/8) pukul 09.40 Wita, sang suami Wayan Suwandita ditemukan. Ketiga korban yang merupakan warga Mekar Kencana itu dalam keadaan meninggal dunia.

Berdasarkan laporan Basarnas Luwuk, korban Wayan Agus ditemukan dengan jarak sekitar 500 meter dari lokasi kejadian atau titik hanyut. Lalu korban Wayan Sudiase lebih jauh. Korban hanyut sampai 13 kilometer. Sedangkan Wayan Suwandita sekitar 1 kilometer.

“Ketiga korban sudah diserahkan ke pihak keluarga,” kata kepala Basarnas Palu Andrias Hendrik Johannes, Senin (31/8).

Dengan ditemukannya ketiga korban, maka operasi SAR di sungai Singkoyo, Desa Mekar Kencana, Kecamatan Toili ditutup. Dan unsur terkait kembali ke kesatuannya masing-masing.

Sebelumnya, tiga warga di Desa Mekar Kencana, Kecamatan Toili terseret arus sungai Singkoyo, Selasa sore (25/8) sekitar pukul 15.00 Wita. Korban diketahui bernama Wayan Suandita (43), Wayan Sadiase (35) dan anaknya Wayan Agus Pradita (16).

Berdasrakan keterangan saksi Komang Mertayasa (34), ketiga korban saat itu tengah menyebarang sungai Singkoyo di perbatasan Desa Tolisu dan Mekar Kencana. Namun di pertengahan sungai, pegangan korban Wayan Agus Pradita terlepas akibat arus sungai yang cukup kencang.

Tak selang berapa lama, pegangan Wayan Sadiase di tangan suaminya Wayan Suandita juga terlepas. Wayan Suandita langsung membuang mesin sensor yang dipikulnya lalu membuang diri ke sungai demi menyelamatkan anak dan istrinya. Namun upaya Wayan Suandita gagal, bahkan dia ikut terseret arus.

“Saat para korban menyebrang, sungai dalam keadaan banjir,” ungkap Kapolsek Toili Iptu Candra. (awi)