Selalu Selangkah Lebih Maju
LUWUK POST—Pemerintah Kabupaten Banggai berpikir lebih maju dan kerap melahirkan kebijakan–kebijakan yang tidak hanya sejalan dengan apa yang digariskan pemerintah pusat. Tetapi, juga diakui dunia.
Salah satu upaya menarik yang dilakukan pemerintah Kabupaten Banggai adalah mengalokasikan anggaran recofussing penanganan Covid-19 untuk memperkuat ketahanan pangan. Itu bisa direalisasikan karena adanya visi pemimpin daerah yang jauh ke depan. “Apa yang dipikirkan dan kemudian dilakukan oleh Pak Bupati dan Pak Wabup ini merupakan langkah maju. Buktinya sekira tiga bulan kemudian, Global Nutrition Report itu mengeluarkan rekomendasinya, bahwa upaya mengantisipasi dampak pandemi yang multi dimensi ini, maka ketahanan pangan harus ditingkatkan. Kabupaten Banggai sudah melakukannya dengan memberikan bantuan bibit ternak, ayam, dan juga telur sebagai untuk keluarga terdampak. Demikian juga dengan himbauan menanam barito Pis (bawang, rica, tomat, dan pisang). Jadi memang pemda berpikirnya lebih maju ke depan,” papar Dr. Anang S Otoluwa, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, belum lama ini.
Contoh lain, adalah pemberian multi vitamin dan mineral untuk ibu hamil dan wanita prakonsepsi. “Rekomendasi WHO tentang penggunaan multi vitamin dan mineral baru keluar di 2020 ini, sementara Banggai sudah memulainya sejak 3 tahun lalu,” kata dr. Anang
“(Semula) hanya dua Kabupaten yang berani menjalankan program ini, yakni Kabupaten Banggai dan Kabupaten Probolinggo,” tambahnya.
Selama ini ibu hamil hanya diberikan tablet tambah darah. Tetapi, Kabupaten Banggai yang mendapatkan support dari LSM Vitamin Angels memberikan kapsul yang isinya multi vitamin dan mineral.
Menurut Anang, secara internasional, tablet tambah darah memang mulai ditinggalkan. Sebab, prevalensi anemia pada ibu hamil baik di Indonesia maupun di Banggai tidak turun malah meningkat. “Secara nasional Ibu hamil yang kurang darah itu kasusnya tidak berkurang malah meningkat,” katanya.
Ia membandingkan kapsul multi vitamin dan mineral ini isinya 14 macam. Berbeda dengan tablet tambah darah hanya dua macam.
“Lalu zat besi dosisnya cuma setengah atau 30 mg. Di tablet tambah darah itu 60mg. Itu yang membuat orang mual waktu mengkonsumsi,” katanya. Menariknya, kata dia, WHO belum lama ini sudah merekomendasikan penggunaan kapsul multi vitamin dan mineral tersebut. Padahal, tahun 2016 lalu, saat kabupaten Banggai mulai menerapkan, WHO belum merekomendasikannya.
“Alhamdulillah tahun 2020 ini WHO sudah merekomendasikan penggunaan multi vitamin dan mineral itu,” tuturnya.
Berbagai upaya itu membuat Kabupaten Banggai kerap mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat. Termasuk membuat daerah ini meraih penghargaan Sinovik. Ini pula yang membuat program di Banggai dijadikan contoh oleh daerah lain.(ris)