
BANJIR TOIMA: Aparat TNI-Polri mengatur lalu lintas akibat jalan Transsulawesi Desa Toima terendam banjir, Minggu (6/9). [Foto: Istimewa]
Puluhan rumah rumah dilaporkan terendam banjir. Begitupun dengan jalan Transsulawesi ikut terdampak. Ketinggian air mencapai 20 sentimeter.
Desa Toima merupakan daerah langganan banjiir. Seperti yang dialami di beberapa desa di dataran Toili Raya, Batui Selatan serta Kecamatan Lamala dan sekitarnya. Tercatat, sudah tiga kali banjir dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.
Bencana banjir ini datang di kala hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Itu akibat sungai yang dangkal serta sistem drainase yang buruk.
Kapolsek Bunta Iptu Nanang Afrioko melaporkan, warga Desa Toima diimbau agar tetap waspada bila hujan masih mengguyur wilayah tersebut. Sebab, tanggul di Desa Matabas tidak bisa menampung volume air hingga akhirnya meluap.
“Kami juga terus memantau tanggul di Desa Matabas. Bila sudah membahayakan, kami langsung evakuasi masyarakat ke tempat aman,” kata dia.
Pihaknya bersama Babinsa setempat juga langsung mengatur arus lalu lintas yang sempat terganggu akibat terendam banjir. “Saat ini, arus lalu lintas normal. Banjir juga sudah mulai surut,” kata Nanang. (awi)