LUWUK, LUWUK POST—Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Banggai mengirimkan sekira 150 sampel swab ke Laboratorium Kesehatan Palu, sejak Kamis (8/10). “Sekira 70 lebih sampel swab itu sudah tiba di Palu, pada Jumat (9/10) lalu. Tinggal menunggu hasilnya,” kata Nurmasita Datu Adam, Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kabupaten Banggai, Selasa (13/10). Hari ini pihaknya kembali mengirim sekira 70 sampel swab. “Total sudah 150 sampel yang dikirimkan ke Laboratorium Palu,” tuturnya, Rabu (14/10).
Sebelumnya ia menjelaskan, pengambilan sampel swab itu merupakan pengembangan dari tracing atau penelusuran pada kasus–kasus pasien terkonfirmasi positif, termasuk pasien terkonfirmasi dari tenaga kesehatan. “Ada yang bergejala. Tapi, tidak semua bergejala. Swab diambil dari tracing pasien terkonfirmasi positif,” paparnya, sambil memastikan tak ada lagi yang diswab dari klaster pasar.
Selain 70 lebih sampel swab yang telah dikirimkan, Satgas Covid-19 Luwuk akan mengirim puluhan sampel swab lainnya. Sampel swab ini, merupakan hasil dari pemeriksaan dan pengambilan swab di klinik maupun puskesmas. Dikabarkan ada sekira 30-40 sampel swab, yang akan dikirim ke Laboratorium Kesehatan Palu. Hanya saja, Jubir Covid-19 tidak memberi kepastian.
“Saya belum dapat informasinya. Tetapi memang yang reaktif rapid test saat pemeriksaan di klinik maupun puskesmas, dilanjutkan dengan pemeriksaan swab dan itu gratis ,” tuturnya.
Ia juga menjelaskan, belum semua OPD dari 39 OPD di lingkungan Pemda Banggai menjalani rapid test. Dari rencana semula 10 ASN untuk setiap OPD, saat ini baru sekira 200 ASN dari 25 OPD yang menjalani rapid test. “Ada sekira 10 orang reaktif, dan itu pun swabnya sudah dikirimkan ke Palu,” paparnya, Selasa (13/10).
Pastikan Rapid Test Rp 150 Ribu
Ia juga memastikan, bahwa tarif rapid test sekira Rp 150 ribu, sesuai surat edaran Kementerian Kesehatan RI. “Di Klinik Nyiur 150 ribu, ada surat pemberitahuan, begitu juga klinik Amira Medica dan lainnya,” katanya, Selasa (13/10).
Ia mengakui biaya rapid test di Kota Luwuk jauh lebih rendah, jika dibandingkan dengan harga di Banggai Laut yang dikabarkan sekira Rp 350 ribu hingga Rp 400 ribu. Informasi yang dihimpun menyebutkan, biaya rapid test di Balut cukup tinggi, karena hanya satu klinik kesehatan yang memberikan layanan rapid test.
Pemda Banggai Sudah Gratiskan
Nurmasita, yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, memastikan, Pemerintah Kabupaten Banggai sudah menggratiskan rapid test, pada awal pandemi Covid-19 menginfeksi daerah ini.
Kata dia, ada sekira 20.000 rapid test yang disediakan, masing-masing sekira 15.000 rapid test dari pemerintah Kabupaten Banggai, sementara 5.000 merupakan bantuan pemerintah provinsi, sumbangan perusahaan, maupun pihak ketiga lainnya. “Semua sudah habis. Sebab, di awal pandemi, semua pelaku perjalanan yang jumlahnya sekira 8000 orang dirapid test, untuk memudahkan proses pelacakan,” katanya.
Selain digunakan untuk para pelaku perjalanan, rapid test juga disebar di puskesmas untuk kepentingan pelajar dan mahasiswa. Saat itu, anak-anak sekolah maupun mahasiswa yang kembali ke luar daerah untuk melanjutkan pendidikan, menjalani rapid test secara gratis.” Makanya sekarang sudah habis,” paparnya.(ris)