Akademika

Unismuh Luwuk Menunda Kegiatan Kemahasiswaan

CEGAH COVID-19: Unismuh Luwuk menunda kegiatan kemahasiswaan yang mengumpulkan banyak orang, hingga waktu yang ditentukan kemudian. [Foto: Adhar Oli’I forHarian Luwuk Post]]
CEGAH COVID-19: Unismuh Luwuk menunda kegiatan kemahasiswaan yang mengumpulkan banyak orang, hingga waktu yang ditentukan kemudian. [Foto: Adhar Oli’I forHarian Luwuk Post]]

LUWUK, LUWUK POST– Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Luwuk mengeluarkan surat edaran terkait pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan, praktikum dan penelitian, Jumat (23/10) pekan lalu.

Surat  bernomor: 09/E/Covid-19/UML/X.2020 itu ditandatangi oleh ketua Satgas Covid-19 Dr Samsu Adi Rahman SPi MSi dan Sekretaris Ririn Apriana SE M.Ak.

Surat tersebut merespons surat bupati Banggai Nomor: 800/13.784/Dinkes tentang ketentuan pelaksanaan pertemuan dengan beberapa informasi bahwa kasus positif Covid-19 di Kabupaten Banggai meningkat tajam. Dimana dalam waktu tiga hari kasus bertambah  35 orang.

Sehingga total kasus sampai 19 Oktober 2020 berjumlah 85 orang, dan status kabupaten Banggai dinyatakan zona merah.

Menyikapi hal ini, Satgas Covid-19 Unismuh menyampaikan beberapa hal. Pertama; semua kegiatan kemahasiswaan yang mengumpulkan orang banyak ditunda sampai dengan batas waktu yang ditentukan kemudian.

Poin kedua; kegiatan praktikum dan penelitian wajib diketahui kepala laboratorium dan Satgas Covid-19 Unismuh Luwuk.

Sebelumnya, Rektor Unismuh Luwuk, Sutrisno K Djawa menyatakan, saat ini kampus mereka telah memiliki tim Covid-19. Ketuanya Dr Adi dari fakultas Perikanan.

Tim Covid inilah yang akan merekomendasikan setiap kegiatan yang diagendakan oleh Unismuh Luwuk. Apakah layak tidak untuk dilakukan secara tatap muka. Jika tidak ada rekomendasi ini, maka kegiatannya akan dilaksanakan secara daring. “Tim Covid ini yang memutuskan. layak atau tidak,” jelas Sutrisno.

Mantan Wakil Rektor II ini, menjelaskan pembentukan tim Covid-19 merupakan upaya mereka dalam mencegah penyebaran virus korona. Khususnya di lingkungan Kampus Hijau. Agar tidak timbulnya klaster baru. “Pencegahan harus dilakukan, karena virus ini berbahaya,” tandasnya.

Sutrisno menambahkan, selain membentuk tim Covid-19 ini, Unismuh juga menyediakan fasilitas cuci tangan di depan kampus. Selain itu, setiap orang yang masuk ke lingkungan Unismuh harus menggunakan masker, dan wajib tes suhu tubuh. “Inilah upaya yang kita lakukan untuk mencegah penularan virus korona,” katanya. (leb)