Warga Minta Pengadaan Mobil Damkar di Dataran Toili
LUWUK, LUWUK POST- Pedagang pasar Unit 11 di Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai panik saat melihat gumpalan asap hitam membumbung tinggi di langit Toili, Minggu (15/11) sekitar pukul 13.30 Wita.
Mereka pun bergegas menyelamatkan barang jualan, memadamkan api dengan alat seadanya sembari meminta bantuan mobil pemadam kebakaran terdekat.
Warga Toili yang mendengar kabar kebakaran hebat itu langsung datang membantu. Namun, api begitu cepat merambat hingga menghanguskan sebanyak 18 lapak pedagang dalam waktu 45 menit.
Informasi yang dihimpun dari dari sejumlah pedagang menyebutkan, api berawal dari lapak pedagang yang berada di belakang salah satu Koperasi Simpan Pinjam (KSP), lalu membesar dan merambat ke lapak lainnya.
“Masyarakat langsung membantu para pedagang yang sedang sibuk menyelamatkan barang mereka,” ujar salah seorang warga Toili, Edwin Gegana.
Ia menjelaskan, api merambat dengan cepat dan melalap sekitar 18 lapak pedagang dengan durasi kurang lebih 45 menit. Untungnya, lanjut dia, adanya mobil pemadam kebakaran (Damkar) milik salah satu perusahaan Migas yang ikut memadamkan api. Sehingga api berhasil dijinakkan sekitar pukul 14.15 Wita.
“Untuk wilayah dataran Toili sudah layak untuk diadakan mobil damkar. Mengingat kondisi wilayah yang cukup padat dan jauh dari ibu kota kabupaten. Sehingga ini sangat mendesak,” tambahnya.
Belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran. Pihak kepolisian setempat masih melakukan upaya penyelidikan. “Penyebab pasti masih didalami. Namun dugaan sementara karena arus pendek listrik,” kata Kapolsek Toili Iptu Candra, sore tadi.
Musibah kebakaran ini tidak menimbulkan korban jiwa. Namun kerugian materil ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. “Ada 18 lapak pedagang yang terbakar,” tuturnya.
Sebelumnya, rumah milik I Made Sukerta (56) di Desa Uwelolu, Kecamatan Toili Barat rata tanah akibat dilalap api, Kamis (12/11) sekitar pukul 08.00 Wita. Korban yang sudah meninggalkan rumah untuk ke ladang sejak pukul 07.00 Wita itu, tidak bisa berbuat banyak.
Warga yang setempat yang sempat menjinakan api juga tidak bisa berbuat apa-apa. Sebab api begitu cepat karena bahan rumah terbuat dari kayu. “Diduga kebakaran terjadi akibat api dalam tungku tempat memasak tidak dimatikan saat korban meninggalkan rumah dan sekitar tungku terdapat banyak kayu kering,” beber Candra.
Barang barang milik korban yang berhasil diselamatkan hanya satu unit sepeda motor dan satu unit traktor. Sisanya dilalap api. Kerugian ditaksir mencapai Rp50 juta.
Besoknya, Iptu Candra bersama anggotanya menyerahkan paket sembako kepada korban sebagai bentuk kepedulian Polri terhadap masyarakat yang mengalami musibah kebakaran.
“Kita juga menyerahkan pakaian dan sejumlah uang tunai untuk meringankan beban korban. Mudah-mudahan kunjungan dan bantuan ini dapat bermanfaat bagi korban,” harapnya. (awi)