PALU, LUWUK POST-Kewaspadaan masyarakat Sulawesi Tengah terhadap potensi bencana mesti lebih dimatangkan. Sebab, daerah ini tergolong rawan bencana di nusantara.
“Dengan begitu semoga masyarakat akan memiliki bekal kesiapsiagaan untuk dapat merespon setiap kemungkinan bencana secara cerdas, cepat dan tepat,” kata Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Dr Ir B Elim Somba pada Workshop Review dan Evaluasi serta Peluncuran Program Pengurangan Risiko Bencana di Kota Palu, Selasa (24/11).
Elim menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Sulteng sangat mengapresiasi bantuan Islamic Relief dan para mitra atas upaya-upaya kemitigasian, penanganan bencana dan percepatan rehab-rekon pascabencana 28 September 2018.
Elim meminta penekanan pengetahuan literasi media kepada masyarakat agar masyarakat dapat menangkal hoax dalam pemberitaan bencana.
“Terkadang tanpa proses cek dan ricek, masyarakat dengan mudahnya langsung percaya dan mengikuti apapun berita dan informasi bencana yang dishare di media sosial,” ungkapnya.
Mestinya setiap informasi dan berita bencana harus ditelusuri validitasnya agar ada kesiapsiagaan, bukan malah membuat masyarakat bertambah cemas dan akhirnya salah mengambil tindakan.
“Karena bila merespon secara panik maka apapun strategi mitigasi yang sudah dipersiapkan dengan baik niscaya akan buyar seketika,” tandasnya. (bas)