Banggai Brother’s

Jauh Harapan Dirjen dari Pelaksanaan

BANGGAI, LUWUK POST-Kapal hibah dari Kementerian Perhubungan kini hanya dilabuhkan. Belum dioperasikan layani desa yang sulit diakses kapal reguler, biaya perawatan bebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Kapal hibah itu adalah KM Benawa Nusantara 21 dihibahkan pada tahun anggaran 2017, sedangkan KM Benawa Nusantara 31 diperoleh dari Kementerian Perhubungan pada tahun anggaran 2018.

Selasa (10/11) sore, Harian Luwuk Post mendatangi tempat berlabuhnya dua armada itu di Desa Tinakin, Kecamatan Banggai. Dua kapal ini dirawat oleh satu orang kapten kapal dan beberapa anak buah kapal. Mereka diupah melalui APBD Banggai Laut. Layaknya tenaga honorer daerah pada umumnya.

Pada situs media sosial Facebook Dinas Perhubungan Kabupaten Banggai Laut, KM Benawa Nusantara 21 pernah dioperasikan untuk melayani penyeberangan jelang Idul Fitri tahun 2019.

Setelah itu, tak ada lagi kabar beroperasinya armada ini. Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Banggai Laut, Donny Siwi saat dihubungi belum memberikan konfirmasi terkait pemanfaatan dua armada itu ke depan.

Dari jauh, Kepala Sub Bagian Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, Benny Sanjaya Bahusin mengatakan, pembangunan kapal Pelra telah dilaksanakan oleh Ditjen Hubla Kemenhub.

Pada tanggal 11 Oktober 2011 telah ditandatangani perjanjian hibah dengan dikeluarkannya Naskah Perjanjian Hibah Nomor HK 201/9/5/DJPL/2019 dan Nomor 550/208/SP-HBH/DISHUB/2019 tentang Hibah Barang Milik Negara berupa Kapal Pelayaran Rakyat Banawa Nusantara antara Kemenhub dan Pemerintah Kabupaten Banggai Laut.

“Di dalam naskah perjanjian hibah disampaikan bahwa pihak kedua dalam hal ini pemerintah kabupaten Banggai Laut wajib memanfaatkan peruntukan objek hibah sesuai dengan permohonannya,” katanya dalam keteranga resminya saat dihubungi Harian Luwuk Post.

Selain itu, kata dia, pemerintah Kabupaten Banggai Laut memiliki kewajiban untuk melakukan pemeliharaan dan perawatan terhadap objek hibah.

“Jadi karena sudah dihibahkan kepada pemerintah Kabupaten Banggai Laut maka operasional,   pemeliharaan,  serta pembiayaannya menjadi kewajiban pemerintah Kabupaten Banggai Laut,” ujarnya.

Penyerahan hibah kapal Pelra dilaksanakan Kementerian Perhubungan pada 12 Oktober 2019.  Kementerian saat itu kembali menghibahkan sebanyak 37 unit kapal pelayaran rakyat (Pelra) kepada 34 pemerintah daerah baik pemerintah kota maupun pemerintah kabupaten.

“Alhamdulillah Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut kembali menghibahkan sebanyak 37 unit kapal Pelra kepada 34 pemerintah daerah, dan segera dimobilisasi dalam waktu dekat pada 2019 ini,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Agus Purnomo dalam keterangan tertulis di Jakarta, seperti dikutip kantor berita Antara.

Sebanyak 34 kabupaten dan kota yang menerima hibah kapal tersebut masing-masing adalah Kota Ternate (dua unit), Kota Tidore Kepulauan, Kabupaten Banggai Laut, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Bima, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Buru Selatan, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Gorontalo Utara, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Kepulauan Selayar, Kabupaten Konawe Utara, Kabupaten Lembata, Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Luwu Utara

Selanjutnya, Kabupaten Maluku Barat Daya, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Kabupaten Mamberamo Raya, Kabupaten Manokwari Selatan, Kabupaten Mappi, Kabupaten Mimika, Kabupaten Minahasa Utara (dua unit), Kabupaten Muna, Kabupaten Nduga (dua unit), Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Kabupaten Pohuwato, Kabupaten Ndao, Kabupaten Seram Bagian Barat, Kabupaten Simeulue, Kabupaten SInjai, Kabupaten Teluk Wandoma, dan Kabupaten Tojo Una-Una.

Menurut Dirjen Agus, pengadaan kapal Pelra oleh Kementerian Perhubungan dilakukan bertujuan untuk mendukung konektivitas antar daerah di seluruh wilayah Indonesia lebih meningkat sehingga masyarakat yang berada di daerah yang sangat terpencil pun dapat merasakan manfaat dari program tol laut.

Kapal Pelra ini diharapkan dapat menjangkau daerah yang sangat terpencil dan mampu mengangkut barang sekitar 10 ton dan penumpang sebanyak 24 orang. Selain itu kapal ini juga dilengkapi fasilitas yang cukup memadai seperti AC dan lain sebagainya.

Pada kesempatan ini, dia juga berpesan kepada seluruh Kepala Daerah penerima kapal Pelra, agar dapat memanfaatkan kapal Pelra ini sebaik-baiknya untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat dan yang lebih penting agar kapal ini dirawat sehingga manfaatnya bisa lebih optimal.

“Kami berharap kapal ini bisa dimanfaatkan dan berguna bagi masyarakat setempat. Sehingga nantinya bisa membantu kehidupan masyarakat sekitar membaik, bermanfaat, dan memberikan dampak sosial ekonomi daerah masing-masing,” kata Dirjen Agus. (ali/ant)