Kampanye Harus Utamakan Kemanusiaan, Akademisi Desak Satgas Covid-19 Lebih Tegas
LUWUK, LUWUK POST— Sikap tegas Satgas Covid-19 Kabupaten Banggai dibutuhkan dalam rangka menekan penularan pandemi yang semakin meningkat. Itu wajib diterapkan kepada semua kalangan, termasuk pasangan calon bupati dan wakil bupati yang melaksanakan kampanye dengan mengabaikan protokol kesehatan.
Akademisi Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Luwuk, Mustafa Abdul Rahim mengatakan, melonjaknya kasus positif Covid-19 di Kabupaten Banggai akibat ketidaktegasan Satgas Covid-19 dalam menindaklanjuti pelanggaran protokol kesehatan, khususnya saat kampanye kandidat.
Hal ini perlu menjadi perhatian, mengingat kampanye kandidat yang berlangsung di tengah pandemi berpotensi besar terhadap penularan virus tersebut. Banyak kampanye kandidat yang berlangsung di tengah masyarakat, khususnya di pedesaan, tidak menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker dan menjaga jarak.
“Satgas Covid-19 harus tunjukkan taringnya. Jangan kemudian menjadi pihak yang terus disalahkan karena lonjakan kasus positif Covid-19 di daerah ini,” ujarnya, Selasa (24/11).
Terhadap kampanye kandidat yang melanggar protokol kesehatan, Wakil Rektor I Unismuh Luwuk ini menyarankan agar Satgas Covid-19 menerapkan sanksi sosial. Antara lain mempublis bentuk pelanggaran protokol kesehatan yang ditemukan saat kampanye kandidat.
“Dengan begitu, masyarakat akan melihat dan memilih siapa yang pantas untuk dipilih. Apakah kandidat yang lebih mengutamakan keselamatan masyarakat atau malah sebaliknya,” terangnya.
Untuk kandidat tambah Mustafa, perlu adanya kesadaran dalam rangka melaksanakan kampanye dengan melibatkan orang banyak. Upaya meraup suara dengan melanggar protokol kesehatan, tidak lebih penting ketimbang keselamatan masyarakat itu sendiri.
“Kepentingan kemanusiaan lebih penting ketimbang kepentingan politik. Kandidat harus sadar untuk tidak mengorbankan masyarakat untuk kepentingan politiknya,” pungkasnya.
Terkait hal itu, Mustafa menerangkan bahwa apa yang disampaikannya bisa menjadi tantangan untuk para kandidat di sisa masa kampanye hingga 5 Desember 2020 mendatang. “Ini political challenge, tantangan untuk para paslon. Kita lihat siapa yang benar-benar mengutamakan kepentingan kemanusiaan, atau malah lebih mementingkan kepentingan politik dengan mengorbankan masyarakat,” imbuhnya.
Sekadar diketahui, tidak ada ketambahan kasus positif berdasarkan rilis Satgas Covid-19 Kabupaten Banggai, kemarin (24/11). Tercatat, ada 227 orang terkonfirmasi positif. Dari data itu, 64 orang masih dalam perawatan (6 orang dirawat di ruang isolasi RSUD Luwuk dan 58 orang isolasi mandiri), 152 orang sembuh dan 11 orang meninggal. Dan masih ada 68 sampel swab yang masih menunggu hasil Labkes Sulteng.
Sebaran wilayah dari 64 pasien yang masih dalam perawatan itu terdiri dari 34 orang asal Kecamatan Luwuk, 14 orang asal Luwuk Selatan, 2 orang dari Batui Selatan, 5 orang dari Toili, 4 orang dari Luwuk Utara, 1 orang dari Bunta, 1 orang dari Nuhon, 2 orang dari Kintom dan 1 orang dari Toili Barat. (and/awi)