LUWUK, LUWUK POST-Masa kampanye calon bupati dan wakil bupati pada Pilkada Banggai, dimulai sejak 26 September hingga 5 Desember 2020. Di momen tersebut, merupakan kesempatan bagi pasangan calon untuk menarik simpati masyarakat agar dipilih pada 9 Desember 2020 mendatang.
Terlepas dari upaya menarik simpati masyarakat, ada hal cukup penting yang dapat dilakukan pasangan calon saat melaksanakan kampanye, yakni menumbuhkan ekonomi desa yang lesu akibat pandemi Covid-19.
Akademisi Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Luwuk, Sutrisno K Djawa mengatakan, kampanye pasangan calon merupakan momen yang tepat untuk menunjukkan kepedulian pasangan calon terhadap wilayah dan masyarakat yang didatangi.
Menurut Rektor Unismuh Luwuk ini, kampanye pasangan calon bisa menjadi sarana dalam upaya untuk menumbuhkan kembali ekonomi masyarakat, yakni dengan berbelanja keperluan kampanye seperti makan dan minum dari masyarakat di wilayah lokasi yang menjadi titik kampanye.
“Bagusnya, tim yang datang kampanye itu tidak membawa konsumsi sendiri. Tapi dibeli di desa (wilayah kampanye). Sehingga memberikan dampak ekonomi di desa itu,” ujar Sutrisno K Djawa, Selasa (10/11).
Pun begitu dengan warung-warung kecil yang terdapat di sekitar lokasi kampanye. Pasangan calon dapat memorsikan anggaran untuk membeli apapun. “Belanja di warung mereka. Sehingga ekonomi di desa itu akan tumbuh,” tandasnya.
Om No-sapaannya- menambahkan, dibandingkan janji politik, masyarakat akan lebih termotivasi untuk memilih pasangan calon yang dinilai memiliki kepedulian terhadap peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya saat melaksanakan kampanye. Itu artinya, pasangan calon saat melaksanakan kampanye, telah lebih dulu berbuat sebelum dipilih dan menjabat sebagai pimpinan daerah.
“Ini lebih efektif. Kalau bisa saat kampanye borong semua jualan masyarakat,” terangnya.
Selain itu, setiap pasangan calon juga wajib memberikan perhatian terdapat kebutuhan desa, agar apa yang menjadi harapan pasangan calon untuk dipilih pada 9 Desember mendatang dapat terwujud. “Pendekatan kultural ini harus lebih diutamakan. Karena ini yang bisa menarik simpati masyarakat,” imbuhnya. (and)