PALU, LUWUK POST-Tekanan pandemi Covid-19 terhadap perekonomian mulai menurun. Ini dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) triwulan III tahun 2020 yang berhasil merangkak di angka 2,82 persen.
Pada triwulan sebelumnya, pertumbuhan ekonomi di Sulteng hanya 0,06 persen. Keadaan berbalik,pertumbuhan ekonomi Sulteng membaik pada triwulan III.
Meski begitu, pertumbuhan triwulan III 2020 melambat jika dibandingkan capaian triwulan III2019 (y-on-y) yang sebesar 6,15 persen.
Kepala BPS Sulteng Dumangar Hutauruk mengatakan, pertumbuhan ekonomi wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) triwulan III-2020 (y-on-y) mengalami kontraksi, kecuali Maluku Utara dan Sulawesi Tengah.
“Pertumbuhan tertinggi terjadi di Provinsi Maluku Utara sebesar 6,66 persen dan terendah di Provinsi Sulawesi Barat yang mengalami kontraksi sebesar 5,26 persen,” kata Dumangar.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha industri pengolahan sebesar 27,79 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen ekspor sebesar 37,18 persen.
BPS menghitung, bila dilihat q-to-q, ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah triwulan III-2020 terhadap triwulan sebelumnyatumbuh sebesar 3,98 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha industri pengolahan sebesar 17,17 persen.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PKP) sebesar 15,70 persen. Stimulan pemerintah dengan berbagai bantuan sosial mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi pada triwulan III.
Sementara dari c-to-c tumbuh 2,51 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha industri pengolahan sebesar 21,85 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen ekspor sebesar 36,30 persen.
Baik q to q, y to y dan c to c, sektor pertanian tak dominan dalam menyumbang pertumbuhan ekonomi di Sulteng. Padahal pertanian merupakan penyumbang terbesar PDRB di provinsi ini. Sektor pertanian malah tumbuh diĀ bawah 1 persen.
Namun, BPS Sulteng mencatat, struktur perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah menurut lapangan usaha triwulan I sampai dengan III-2020 masih didominasi oleh empat lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan (25,52 persen), pertambangan dan penggalian (15,23 persen), industri pengolahan (15,02 persen), serta Konstruksi (11,64 persen). (bas)