LUWUK, LUWUK POST-Gas elpiji tabung tiga kilogram bersubsidi kembali langka di Kota Luwuk, Senin (2/11). Akibatnya warga kesulitan mendapatkannya.
Amatan koran ini, mulai dari Kelurahan Jole, Kelurahan Keraton, Kelurahan Luwuk dan Kelurahan Simpong, sejumlah agen kehabisan stok gas elpiji tabung tiga kilogram bersubsidi.
“Habis, mungkin besok baru masuk,” terang Fikar, seorang agen tabung gas elpiji di Kelurahan Jole.
Ia pun mengaku tidak mengetahui penyebab mengapa pasokan gas mulai langka. Padahal tidak ada momen hari besar dalam waktu dekat, seperti halnya Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha beberapa bulan lalu. “Memang belum masuk,” terangnya.
Anehnya, gas elpiji tiga kilogram begitu mudah didapatkan di sejumlah pedagang di pasar Simpong yang bukan merupakan agen resmi, namun dengan harga dua kali lipat bahkan lebih yakni Rp 35 ribu. “Harganya memang demikian,” terang pria yang menjual tabung gas elpiji.
Seorang warga menduga, pemilik agen lebih memilih menjual tabung gas elpiji kepada pedagang di pasar, ketimbang warga, karena harganya yang bisa lebih mahal. “Bisa saja karena ingin mencari untung yang lebih besar,” terangnya.
Ia berharap, Pemda Banggai tidak diam dengan masalah tabung gas elpiji yang mulail langka, karena saat ini hampir semua masyarakat Kota Luwuk bergantung pada gas elpiji, yang dinilai lebih praktis ketimbang menggunakan kompor minyak tanah maupun kayu api.
“Kalau bisa dinas terkait sering-sering turun lapangan mengecek agen yang menjual gas, jangan sampai kelangkaan ini makin menjadi-jadi,” pintanya. (gom)