AT-FM Usung Program Pemerataan Pembangunan
LUWUK, LUWUK POST-Pasangan calon bupati dan wakil bupati Banggai nomor urut 2, Amirudin Tamoreka-Furqanuddin Masulili (AT-FM), mengusung sejumlah program prioritas dalam rangka mewujudkan Kabupaten Banggai yang lebih baik kedepan.
Pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini, pasangan yang diusung Partai Nasdem, PKB, Golkar dan Hanura itu, telah melaksanakan kampanye dan blusukan di hampir semua desa dan kelurahan di Kabupaten Banggai. Melalui momentum tersebut, AT-FM melihat sejumlah persoalan dan ketimpangan pembangunan, yang harus segera diperbaiki.
Hal ini dapat dilaksanakan hanya jika AT-FM terpilih pada 9 Desember 2020. Sehingga sejumlah program yang telah tertuang dalam visi-misi mereka tentang pemerataan dan perbaikan sejumlah sektor, baik di bidang infrastruktur, pendidikan, perekonomi dan kesehatan masyarakat, dapat terlaksana dan dirasakan langsing oleh masyarakat Kabupaten Banggai.
Melalui akun Facebook miliknya, Haji Amir-sapaan Amirudin Tamoreka- menceritakan perjalannya menuju Desa Sondang Baru. Dalam perjalanannya menuju desa di Kecamatan Toli, itu, Haji Amir memberikan sejumlah cacatan penting terkait apa saja yang akan dilakukannya jika terpilih sebagai bupati 2020-2024.
“Blusukan ke desa Sindang Baru, dalam kesempatan kali ini saya menyebrang menggunakan perahu bersama rekan-rekan tim dan warga Sindang Baru,” tulis Haji Amir.
Dalam postingannya itu, Haji Amir menekankan salah satu poin yang menjadi misi AT-FM jika terpilih sebagai bupati dan wakil bupati Banggai.
“Salah satu poin misi kami pasangan AT-FM adalah; pemerataan pembangunan infrastruktur daerah yang mampu meningkatkan fungsi ekonomi, sosial dan budaya masyarakat,” lanjutnya.
Haji Amir juga menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program jembatan yang bertahun-tahun menjadi komoditi kampanye dalam setiap pilkada. Berikut jembatan dan jalan kantong produksi antar desa yang akan menjadi prioritas di kepemimpinan AT-FM jika terpilih; yakni jembatan Bina Tani Singkoyo-Sindang Baru, jembatan Tolisu-Sindang Baru, dan jalan kantong produksi Sindang Baru-Bukit Jaya sebagai alternatif. (and)