SALAKAN, LUWUK POST—Pengembangan kawasan Hutan Kokolomboi desa Leme-leme Kecamatan Bulagi Utara Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) menjadi Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati), oleh pihak kementrian Lingkungan Hidup (KLH) dinilai masih perlu memprioritaskan infrastruktur seperti peningkatan jalan.
Bambang Nooryanto, Kepala Seksi Taman Kehati dan Karst Direktorat Bina Pengelolaan Ekosistem KLHK yang melakukan survei di kawasan hutan tersebut, merasa kesulitan memasuki kawasan Kokolomboi akibat kondisi jalan yang kurang baik.
Menurut dia, infrastruktur merupakan salah satu hal prioritas dalam pengembangan kawasan Taman Kehati. Sebab kawasan tersebut nantinya akan menjadi destinasi bagi para pengunjung yang ingin mengetahui keragaman hayati yang ada di dalamnya.
“Dari berbagai sisi lainnya, seperti dari ekosistem yang ada di dalam hutan itu sudah layak untuk dikembangkan menjadi taman kehati. Tinggal infrastruktur pendukungnya ini berupa jalan itu,” kata Nuryanto, pada kegiatan Bimtek Pemaparan Hasil Survei Kokolomboi (3/12/2020).
Sementara itu, Kadis DLH Bangkep, Ferdy Salamat mengakui, selama ini pihaknya telah berulangkali mengkomunikasikan hal itu kepada para pengambil kebijakan di daerah tapi sampai hari ini pun tidak pernah terealisasi.
“Padahal jalan itu tidak terlalu panjang. Hanya sekitar lima sampai dengan enam kilometer,” sebut Ferdy.
Belum banyak yang menyadari bahwa sebagian besar kekayaan daerah ini terletak pada apa yang menjadi kekayaan alam. Sebagian besar kata dia, menganggap kekayaan daerah masih hanya berupa aset dan keuangan yang ada.
“Tapi saya akan tetap terus memperjuangkan hal itu sampai terealisasi karena ini untuk masa depan generasi kita,” tutupnya. (tr-01)