PALU, LUWUK POST—Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Palu mengidentifikasi ada enam sindikat pengedar narkoba di Kota Palu. Enam sindikat ini sedang diburu BNN.
Kepala BNN Kota Palu AKBP Baharuddin menjelaskan enam sindikat ini sudah diketahui dalangnya. Namun tidak diungkap ke media demi alasan penyidikan.
Baharuddin mengatakan enam sindikat itu menguasai market kota Palu. BNN berperan penting dalam menggagalkan peredaran narkoba itu.
Selama 2020, khusus BNN Kota Palu mengungkap dua kasus tindak pidana khusus narkotika yang melibatkan empat tersangka. Barang bukti yang disita 81,9 gram sabu serta uang tunai Rp.6,7 juta dan lainnya.
Bahar menjelaskan, hingga saat ini BNN Palu telah mengidentifikasi tiga lokasi kawasan rawan narkoba di Kota Lalu, dan pihaknya melakukan intervensi melalui program pemberdayaan anti narkoba di tiga lokasi di kawasan perkotaan. “Saya kira kawasannya sudah familiar, Tatanga, Kayumalue, dan Pantoloan,” kata Baharuddin, Selasa (29/12).
Kasus narkoba di Palu, kata BNN masuk kategori gawat karena trend kasusnya naik sepanjang tahun. Barang buktinya pun sudah mencapai puluhan kilogram untuk kasus ditangani Polda termasuk BNN.
BNN Kota Palu sebagai sentra ibu kota dan juga sentra pengedaran narkoba punya tanggung jawab besar memutus dan membongkar sindikat jaringan itu. “Tentu ini harus melibatkan masyarakat yang aktif melapor. Langkah pemberantasan tentunya tidak akan menghasilkan dampak signifikan jika tidak diimbangi dengan pengurangan permintaan. Pengawasan keluarga dan masyarakat menjadi penting agar anak-anak kita tidak menjadi korban pemakai apalagi penyuplai,” kata mantan Wakapolres Banggai Kepulauan ini. (bas)