PAGIMANA-LUWUK-POST-Harga jual kopra mulai membaik. Kemungkinan besar hal ini disebabkan adanya persaingan harga, antara pembeli biji kelapa dan pembeli kopra, sehingga harga enam bulan terakhir naik Rp.12.000/kg, dari harga sebelumnya Rp. 4.500/kg.
Tiong Seng, salah satu petani kelapa Desa Lambangan, Kecamatan Pagimana, Rabu,(30/12) menyampaikan bahwa dalam enam bulan terakhir, harga penjualan kopra menunjukan kenaikan dari Rp.4.500/kg kini menjadi Rp.12.000/kg.
Hal ini tentunya sangat diinginkan oleh petani kelapa. Sudah cukup lama harga kopra sangat anjlok, dan tidak lagi sesuai dengan biaya sewa pengerjaan. Mulai dari proses panen, pemanjatan, angkutan, pengupasan, pembakaran, hingga proses pengemasan. Semua itu, membuat biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan kopra sangat besar.
Ia bersyukur, enam bulan terakhir harga kopra mulai stabil, dan bahkan mengalami kenaikan.
“Adanya kenaikan harga kopra saat ini, kemungkinan adanya persaingan harga jual, sebab adanya petani yang menjual biji kelapanya tidak lagi diolah menjadi kopra, ini tentunya mempengaruhi harga penjualan terhadap perusahaan penampung,” jelas Tiong Seng.
Tanwin, salah satu pekerja kopra di Desa Pisou, Kecamatan Pagimana, menyampaikan bahwa pengolahan kopra cukup memakan waktu. Mulai dari awal pengerjaan, dengan proses tahapan yang panjang, membuat waktu pengerjaan relatif lama. Prosesnya menyesuaikan dengan jumlah kelapa yang dipanen.
“Kalau saat ini ada 20 ribu lebih biji yang diolah untuk menjadi kopra, itu memakan waktu pengerjaan sebulan lamanya dan dibantu oleh satu teman kerja,” jelas Tanwin. (anto)