Menanti Internet Desa, Miliaran Habis, Sinyal Tak Ada
BANGGAI, LUWUK POST-Total nilai proyek base transceiver station (BTS) mini di sejumlah di Kabupaten Banggai Laut cukup fantastis, tapi belakangan tak berfungsi. Jika dikalkulasi, menghabiskan anggaran miliaran rupiah pada tahun sebelumnya.
Sebanyak 14 desa di Kecamatan Bokan Kepulauan disinyalir mengalokasikan Rp 92 juta salah satunya Desa Keak yang memprogramkan pada APBDes 2019 dengan nama uraian belanja pembuatan dan pengelolaan jaringan/instalasi komunikasi dan informasi lokal desa. Itu berdasarkan link http://sid.kemendesa.go.id/home yang terkoneksi dengan Kemendes PDTT.
Belanja yang sama juga terdapat di Desa Bolokut pada APBDes 2019, anggaran pun sama: Rp 92 juta. Dengan nilai Rp 92 juta setiap desa, apabila ditotalkan 14 desa anggaran untuk pembangunan BTS mini untuk Kecamatan Bokan Kepulauan saja telah mencapai Rp 1,288 miliar.
“Di Bokan kurang lebih Rp 92 juta anggarannya di APBDesa,” ungkap sumber koran ini yang mengetahui item belanja desa di wilayah itu. Belum terhitung desa-desa di Kecamatan Bangkurung, Banggai Selatan, dan Kecamatan Banggai yang juga memasang BTS mini.
Sementara itu, Kepala Dinas PMPD-P3A Kabupaten Banggai Laut Masrin Saluhu mengaku tak mengetahui terkait proyek fasilitas internet desa tersebut. “Mereka juga tidak pernah konfirmasi ke saya di dinas,” ujar dia saat dihubungi, Selasa (22/12).
Kepala Bidang Pemerintahan Desa Dinas PMPD-P3A Kabupaten Banggai Laut Mohamad Yamin tak panjang lebar memberi penjelasan, alasannya belum menempati jabatan saat ini. “Tapi ada desa-desa yang berfungsi, sangat membantu,” kata dia, Selasa (15/12).
Di sisi lain, Kementerian Komunikasi dan Informatika juga berusaha memenuhi kebutuhan internet di pedesaan melalui Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI). Di Kabupaten Banggai Laut, BAKTI telah membangun BTS di Desa Tabulang, Kecamatan Bangkurung. (ali)