WR dan BPH Unismuh Luwuk Dilantik
LUWUK, LUWUK POST—Pelantikan Wakil Rektor (WR) I, II dan III dan Badan Pembina Harian (BPH) Unismuh Luwuk periode 2020-2024, resmi dilaksanakan di Hotel Estrella Luwuk, Senin (21/12).
Prosesi pelantikan para wakil rektor dilakukan langsung oleh Rektor Unismuh, Sutrisno K Djawan. Sementara, pengurus BPH Unismuh dilakukan oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Sulawesi Tengah, Amin Prakkasi berbasis daring.
Seperti diketahui, jabatan WR 1 bidang akademik dipercayakan kepada Mustafa Abd Rahim. Kemudian, WR II bidang keuangan dan kerjasama dijabat oleh Nirwan Moh Nur. Sementara, WR III bidang kemahasiswaan diserahkan kepada Agung K Djibran.
Sementara untuk BPH Unismuh, berjumlah lima orang. Yakni Dr Farid Haluti, Dr Moh. Gifari Sono, Syahrain Sibay, Ikhwan Rais dan Isna. Dan Ketua BPH dipercayakan kepada mantan Rektor Unismuh yakni Dr Farid Haluti S.Ag M.Pd. Lalu Wakil Ketua BPH Dr Ir Moh. Gifari Sono. Dan Syahrain Sibay diamanatkan sebagai Sekretaris BPH.
Sutrisno K Djawa menyatakan, sangat senang, atas suksesnya dua kegiatan ini, yakni pelantikan para WR dan BPH. Sebab, ia tidak bekerja sendiri lagi. Unismuh Luwuk yang ibaratnya kapal, sudah siap untuk berlayar dari tahun 2020 sampai 2024, karena sudah memiliki personil yang lengkap. “Ada mualim, masinis dan markonis. Serta syabandar yaitu BPH. Kita akan menuju 2024,” jelasnya dalam sambutannya, Senin (21/12).
Dan saat ini, jelas Sutrisno, Unismuh sudah memiliki pedoman. Karena sejak tahun 2019 seluruh Perguruan Tinggi Muhamamdiyah harus memiliki kontrak kerja dengan Majelis Dikti PP Muhammadiyah. “Pedoman kita selama empat tahun kedepan. Oleh karena itu, perlunya kiat-kiat untuk kita bisa menuju tahun 2024,” katanya.
Kiat-kiat yang dimaksud Sutrisno adalah kolaborasi. Kolaborasi saat ini merubah paradigma organisasi yang tadinya hirarkis berubah ke kolaborasi. Karena saat ini, sudah menuju era 4.0 bahkan sudah 5.0. “Kita harus berkolaborasi. Tanpa kolaborasi kita tidak bisa melakukan apa-apa,” tandasnya.
Apalagi saat ini, sekolah sudah berbasis daring. Hal tersebut sangat membutuhkan kolaborasi antara guru, murid dan orang tua. Begitu juga di Perguruan Tinggi. Jangan ada egosektoral. Harus berkolaborasi untuk mencapai yang namanya sukses. “Egosektoral harus ditinggalkan. Karena tidak akan berhasil di era digital saat ini,” katanya.
Sutrisno meyakini, dengan kolaborasi, Unismuh bisa mengumpulkan ide-de. Sehingga dengan ide itu, bisa berdampak pada pengambilan keputusan yang cepat dan akurat. “Kalau sendiri-sendiri kita tidak akan sampai pada tujuan yang dicapai,” pungkasnya.
Selain kolaborasi, Sutrisno juga menyebutkan diperlukan juga networking atau jaringan. Disaat ini, networking juga sangat diperlukan dalam menyukseskan program kemendikbud Kampus Merdeka Belajar. “Jaringan yang begitu besar sangat diperlukan. Sehingga kita bisa bekerjasama,” tandasnya.
Olehnya itu, Sutrisno terus mendorong untuk semua pihak. Mulai dari Wakil Rektor hingga kepala program studi untuk menjalin kerjasama dan membangun jejaring. Karena dengan inilah Unismuh bisa menyukseskan program kemendikbud tersebut. (leb)