LUWUK, LUWUK POST-Tidak hanya usaha cafe, restoran rumah makan dan beberapa fasilitas hiburan. Pelaku usaha foto dan video juga ikut terkena imbas atas kebijakan pemerintah tentang pembatasan aktifitas malam hari. Pasalnya, hotel dan pengelola gedung dilarang menerima order pesta, pertemuan dan semacamnya.
Kekecewaan tersebut mereka luapkan di media sosial, karena Pemda Banggai terkesan tidak memberikan solusi, sehingga mereka bingung mau mencari pekerjaan pengganti sementara sampai diperbolehkannya kembali dilaksanakan kegiatan pesta. “Kami butuh solusi, bukan isolasi,” keluh Marcell Photograph, Selasa (26/1).
Tidak hanya dirinya saja, ia juga ikut prihatin dengan sejumlah rekannya yang menggantungkan hidup dalam kegiatan pesta, seperti tukang tenda, make up, pemain elekton, penyanyi, penyedia jasa lighting, dekorasi, galeri undangan dan juga souvenir.”Makan apa, karena profesi kami menggantungkan hidup di acara pernihakan,” ungkapnya.
Lain dengan Marcell, seorang pelaku usaha foto yang enggan disebut namanya merasa heran, karena situasi pesta, kalah padat dengan situasi di pasar yang ramai sejak pagi hingga sore hari. “Kalau begitu buat saja kegiatan pesta di pasar, supaya tidak dibubarkan,” sindirnya.
Dan yang lebih mengherankan terkait pembatasan aktifitas malam, karena setahu dia covid-19 tidak mengenal siang dan juga malam. Sehingganya apa yang menjadi keputusan Pemda Banggai terkait larangan kegiatan pesta, sebaiknya dirangkaikan juga dengan pemberian solusi, agar mereka tetap mendapatkan nafkah. (gom)