BANGGAI, LUWUK POST-Seluruh elemen masyarakat diharapkan ikut dalam vaksinasi agar terbentuk kekebalan komunitas. Di Kabupaten Banggai Laut, vaksinasi mulai dilaksanakan yang dipusatkan di Puskesmas Banggai, Kamis (4/2).
Asisten Administrasi Umum Setda Banggai Laut Mohamad Sardin Pilisi mewakili Pelaksana tugas Bupati Tuty Hamid menyatakan, selain penerapan protokol kesehatan, diperlukan upaya lain untuk memutus pandemi Covid-19. “Diperlukan vaksin seperti yang kita canangkan hari ini,” jelasnya.
Vaksin Covid-19, kata dia, untuk mengurangi transmisi penularan, menurunkan angka kematian dan kesakitan, serta tercapainya kekebalan kelompok agar sosial dan ekonomi kembali bergerak. “Penyelenggaran kegiatan ini juga untuk meningkatkan kepercayaan publik atau masyarakat terhadap vaksin,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Banggai Laut dr. Zulkifli Panggato, ME, menerangkan, pencanangan dimulai dari 20 orang yang terdiri dari pejabat pemerintah daerah, organisasi profesi, tokoh masyarakat, serta tokoh agama.
Ia memaparkan, tahap pertama Kabupaten Banggai Laut mendapatkan 2.000 vaksin. Daerah ini memiliki 895 tenaga kesehatan yang siap divaksin. “Kurang lebih kita 1.790 vaksin yang akan kita gunakan, berarti kita ada kelebihan 30. Sebanyak 30 itu untuk 15 orang, tetapi hanya 10 yang bisa kita lakukan sebentar. Lima orang itu kita cadangkan sesuai ketentuan atau Juknis yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan,” jelasnya.
Setiap orang akan menjalani vaksinasi dua kali. Vaksinasi tahap pertama dan kedua berjarak 14 hari. “Jadi vaksinasi ini ada beberapa tahap. Tahap pertama itu tenaga kesehatan. Dalam setiap tahapam, ada dua episode, dua kali penyuntikan dengan jarak 14 hari,” terangnya.
Pada vaksinasi tahap II nantinya akan menyasar TNI/Polri atau petugas lainnya yang menggerakkan pelayan publik seperti yang bertugas di pelabuhan-pelabuhan. “Tahap II juga masuk kelompok manula (manusia lanjut usia) di atas 60 tahun,” katanya.
Pada tahap III, giliran masyarakat yang rentan terhadap dampak sosial dan ekonomi akibat pandemi Covid-19. “Di sini mungkin masyarakat yang kurang mampu. Tahap ke 4 ini para pelaku bisnis dan masyarakat umum,” paparnya.
Presiden Joko Widodo meminta agar vaksinasi diselesaikan tahun 2021. Karena itu, pencanangan kemarin (4/2) tak bisa lagi ditunda. “Secara nasional diharapkan tahap pertama selesai Februari,” katanya.
Karena itu, ia mengharapkan peran serta tokoh agama dan tokoh masyarakat agar tak ada kendala, termasuk kepercayaan masyarakat terhadap vaksin. “Memang banyak berita hoaks yang beredar, begini, begitu. Padahal semua itu hanya hoaks,” terangnya.
Vaksin Sinovac, ujarnya, sudah diuji klinis secara bertahap, sehingga pada 11 Januari 2021 BPOM mengeluarkan izin bahwa “Lalu disusul fatwa MUI, bahwa vaksin ini aman dan halal. Saya kira tidak ada alasan kita takut lagi dengan vaksinasi,” tegas dia.
Setelah divaksinasi, kata dia, jika nantinya tertular virus Covid-19, imun dalam tubuh akan secepatnya bereaksi. “Karena sudah mengetahui bahwa virus ini harus dibunuh, sehingga kita diharapkan kita tidak sampai jatuh sakit,” ucap dia. (ali)