PAGIMANA, LUWUK POST-Pelayanan kesehatan di Desa Ampera, Kecamatan Pagimana sangat memprihatinkan. Warga di desa itu seperti “dilarang sakit”. Itu lantaran poliklinik desa atau polindes tidak memiliki tenaga kesehatan (nakes).
Padahal, desa yang berada di pegunungan Pagimana itu sangat membutuhkan pelayanan kesehatan maksimal. Sebab, bila ke RS Pratama atau Puskesmas Pagimana yang berada di pusat kota kecamatan, warga harus menempuh jarak mencapai 15 kilometer.
Tokoh masyarakat setempat, Sudin Mawah mengaku, kondisi ini sudah cukup lama. Kata dia, itu lantaran bidan desa sudah bertahun-tahun pindah dari desa Ampera.
“Bidan-nya pindah di RS Pratama Pagimana, kalau ada warga yang sakit berat atau bersalin terpaksa harus mengeluarkan biaya untuk sewa mobil Rp250 ribu ke rumah sakit atau Puskesmas di pusat kota kecamatan,” bebernya Sudin kepada Harian Luwuk Post, Selasa (9/2).
Warga Ampera pun menaruh harapan besar agar pemerintah daerah Banggai menugaskan tenaga kesehatan di desa tersebut. “Fasilitas tempat tinggal bidan desa itu tersedia, hanya tidak ada petugasnya. Kasihan warga kalau ada yang sakit itu sangat susah untuk berobat,” keluhnya. (anto)