Nelayan Bongganan Dikabarkan Hilang di Perairan Bakalan
SALAKAN, LUWUK POST-Warga Desa Bongganan, Kecamatan Tinangkung, Narji (63), dikabarkan hilang, saat melaut di sekitar perairan Pulau Bakalan, Selasa (16/3). Naas, hingga berita ini terbitkan korban masih dalam pencarian. Hanya perahu yang kembali.
Informasi yang berhasil dihimpun koran ini menyebutkan, Narji dinyatakan hilang setelah perahunya ditemukan mengapung oleh nelayan Desa Tatakalai di sekitar perairan Pulau Bakalan, sekira pukul 07.00 WITA.
Nelayan Tatakalai itu kemudian menitipnya kepada dua orang nelayan Desa Bongganan yang juga tengah melaut di sekitar perairan Pulau Bakalan. Kedua nelayan itu berbagi tugas, satunya mencari korban, satunya lagi mengabarkan peristiwa ke desa.
Paesa Ondeh (55) istri korban mengatakan, setelah mendapat informasi tersebut anak dan kerabatnya langsung melakukan pencarian di mana perahu korban ditemukan. “Anak saya dan beberapa orang keluarga langsung turun. Mereka menggunakan beberapa perahu. Teman-teman melautnya juga ikut mencari,” katanya menahan tangisnya.
Paesa menuturkan, seperti biasa, suaminya berangkat melaut sekira pukul 03.00 WITA. Ia menyertakan bekal makanan karena korban biasanya pulang dari melaut ketika matahari telah membumbung.
Setiap melaut, korban hampir tak pernah lupa membawa telepon seluler. Itu dimaksudkan agar lebih cepat memberikan informasi bila terjadi sesuatu saat melaut. Tapi hari itu, telepon seluler yang sering dibawanya tertinggal.
Sebelumnya, sang suami kerap mengeluhkan sakit di bagian jantungnya. “Dia (korban) setiap kelaut selalu bawa ponsel. Nanti tadi malam baru dia lupa bawa. Dia juga biasa mengeluhkan jantungnya,” sebut Paesa. Ia hanya bisa pasrah. Hidup atau meninggal adalah urusan Tuhan. Tetapi dirinya sangat mengharapkan sang suami bisa ditemukan.
Kepala BPBD Bangkep Lasata Sahata, saat dikonfirmasi terkait peristiwa itu mengatakan, pihaknya bergerak cepat menurunkan tim untuk melakukan pencarian setelah mendapat informasi kejadian tersebut. “Iya tim siaga, langsung saya perintahkan untuk melakukan pencarian. Mereka sudah berangkat menggunakan speedboat BPBD. Kalau tidak salah Polairud juga itu akan turun,” kata Lasata
Diperkirakan pencarian akan dilaksanakan selama tiga hari ke depan. Jika dalam waktu tiga hari tidak membuahkan hasil, pihaknya tinggal menunggu arahan kepala daerah terkait kelanjutan pencarian. Lasata pun berharap pencarian bisa membuahkan hasil agar beban kehilangan yang dialami pihak keluarga korban, terutama anak dan istri korban bisa sedikit lega. (tr-02)