Pemuda Nambo Kreasikan Alat Musik Dari Bambu
LUWUK, LUWUK POST.id – Meskipun dihadapkan dengan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan situasi pandemi Covid 19 yang mengharuskan masyarakat agar berdiam diri di dalam rumah, kelompok anak muda pegiat seni asal Kecamatan Nambo, Zona Orientasi Muda Berinspirasi Inovatif Dan Edukatif (ZOMBIE) terus mengembangkan dan melakukan kegiatan-kegiatan kreatif. Salah satunya dengan membuat alat musik tradisional dengan menggunakan bambu.
“Bambu adalah bahan yang memang digunakan sebagai alat musik hampir di seluruh wilayah Nusantara, apalagi di Banggai sendiri, jenis tanaman itu sangat mudah didapatkan di hutan. Bagian bambu yang diambil adalah batangnya,” ujar salah satu Pembina ZOMBIE, Jerry Mahmud.
Terkait teknis pembuatan alat musik, ia menuturkan, semuanya tergantung pada sentuhan ide kreatif dan jiwa seni yang tinggi. Dari cara pemilihan, pemotongan dan cara melubangi bambu guna menyetel suaranya, sehingga harus menggunakan perasaan. Selain itu, mereka menggunakan tuner untuk lebih mencocokkan nada sesuai yang diinginkan.
Nantinya alat musik yang mereka ciptakan punya banyak variasi dalam hal cara memainkan, karena instruemen yang dirancangpun berbagai jenis, ada yang dipukul menggunakan tangan, menggunakan stick, dibenturkan dan ada yang ditiup.
Jerry juga menjelaskan perihal esensi penggunaan bambu sebagai alat musik, dimana bambu telah menjadi alat musik yang sering digunakan pada zaman dahulu ketika kehidupan masih berlangsung di gunung (Dagi’ jojongi Lipu’). Masyarakat pada saat itu belum turun untuk hidup di daerah pesisir seperti sekarang ini. Itu dibuktikan dengan adanya alat “Kudendeng / Dendengan” yang sering digunakan sebagai alat komunikasi sekaligus alat untuk memainkan irama musik.
Kudendeng/dendengan ini dalam bahasa umum sering disebut Kentongan. Atas dasar sejarah itulah maka kami mencoba untuk membuat lagi alat musik baru dengan berbahan dasar bambu. Dalam perkembangannya, bambu ini masih sangat jarang dieksplor lebih jauh terkait pembuatan alat musik.
“Menurut pengamatan kami, yang sering dimainkan dalam musik tradisional kita adalah gandang, gong, gambus, marwas dan karambangan, jadi, tujuan kita membuat alat musik dari bambu ini adalah untuk lebih memperkaya lagi khasanah kesenian kita. Kami memiliki prinsip, melestarikan adalah kewajiban, berkreasi dan berinovasi adalah tuntutan,” Imbuh dia.
Mereka membuat alat musik sendiri sejak ZOMBIE didirikan pada tahun 2016 sampai sekarang. Selain bambu, mereka juga memanfaatkan bahan alam lainnya seperti tempurung dan kayu untuk dijadikan alat musik.
“Kami memang selalu berinspirasi inovatif dan edukatif, sesuai nama organisasi kami. Oleh karena itu, kami selalu ingin membuat ciptaan dan terobosan baru terkait alat musik. Dikarenakan bambu memiliki suara yang khas, makannya kami bereksperimen menggunakan bahan itu,” tutupnya. (abd)