LUWUK, LUWUK POST.id – Kelompok pegiat kesenian tradisional asal Kecamatan Nambo, Zona Orientasi Muda Berinspirasi Inovatif Dan Edukatif (ZOMBIE) berhasil lolos sebagai salah satu dari 241 Peserta dari seluruh Indonesia yang akan bersaing dalam ajang Lomba Inovasi Musik Nusantara (LINMTARA) Tahun 2021 Tingkat Nasional yang diselenggarakan mulai 1 Juli hingga 10 Oktober 2021.
LIMNTARA sendiri merupakan langkah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) untuk memajukan musik Nusantara. Dalam pelaksanaannya, Kemendikbud Ristek bekerja sama dengan Yayasan Atma Nusantara Jati (Atsanti Foundation). Melalui LIMNTARA, Kemendikbud Ristek ingin mengajak pegiat musik untuk berinovasi dan berkreasi terhadap musik tradisi sebagai bentuk pelestarian budaya bangsa di tengah tantangan zaman yang semakin dinamis.
“Berawal dari postingan yang saya lihat dari para pakar musik yang juga menjadi dewan juri dalam ajang ini, maka saya sebagai Komposer musik dari ZOMBIE, langsung menyampaikan kabar ini kepada teman – teman pemain musik ZOMBIE. Kita semua sangat bersemangat dan tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Kita sepakat untuk mengikuti LIMNTARA,” ujar Salah Satu Pembina Zombie, Jerry Mahmud.
Terkait teknis mengikuti lomba, ia menuturkan, karya dikirimkan dalam bentuk audio – visual live performance dengan format mp4. Bukan video klip dan dilarang Lipsync maupun Dubbing. Karya yang dikirimkan nantinya akan diseleksi oleh juri yang telah malang melintang mewarnai dunia kesenian musik di Indonesia seperti, Dwiki Dharmawan, Balawan, Peni Candra Rini, Anon Suneko, Uyau Moris, dan Ridho Hafiedz (Slank).
Peserta diwajibkan menciptakan lagu baru dengan menggunakan 100% musik tradisi Nusantara atau kolaborasi musik tradisi dengan instrumen non-tradisi maksimal 25%. ZOMBIE sendiri memilih tema Keindahan Alam Indonesia, sehingga mereka membuat karya musik berjudul MOSAWE’ I Lipu’ (Mendaki Gunung) yang isinya bercerita tentang perjalanan para sahabat ketika mendaki gunung untuk melihat keindahan Mahakarya Sang Pencipta yang membuat jiwa terasa bahagia, sejuk, nyaman, damai dan mempesona. Adapun komposisi tim penggarap musik tersebut adalah Jerry Mahmud, Yusril Djama, Aksan Iyada, Arifansyah Enong, Sabrin Kuuna dan Koko Mahmud.
Direktur PMMB Kemendikbud Ristek, Ahmad Mahendra mengatakan, ada lima tema yang dapat dikreasikan oleh peserta, yaitu Keagungan Peradaban dan Kebudayaan Nusantara, Cinta Tanah Air, Keberagaman, Gotong Royong, dan Keindahan Alam Indonesia.
Untuk masuk di 241 kelompok musik se-Indonesia ini, kita harus melengkapi administrasi persyaratan lomba, yaitu mengirimkan data pribadi, berupa foto KTP, dari semua pemain musik yang mengikuti lomba ini. Kemudian mengirimkan surat pernyataan orisinalitas karya yang diikutkan dalam lomba, dimana dalam surat itu dijelaskan bahwa karya tersebut adalah benar-benar merupakan karya ciptaan sendiri, belum pernah dipublikasikan sebelumnya dan bukan merupakan plagiasi dari karya orang lain. Selanjutnya mengirimkan surat pernyataan sportivitas lomba dan surat Persetujuan Hak Izin Kelola Video kepada Yayasan Atsanti dan Kemendikbud Ristek. Setelah itu, wajib mengirimkan deskripsi karya dan lirik lagu yang menjelaskan tentang isi dari karya musik yang dimaksud.
“Juara dalam sebuah lomba bukanlah tujuan utama. Pesan pentingnya adalah kita para pemuda dan para pegiat musik harus terus semangat berkarya,” tutup salah satu Aparat Pemerintah Kelurahan Nambo, Sutrisno Ahmad. (abd)