Berita

Hujan Deras, Jalan Kantong Produksi Desa Palam Terputus

 

Jembatan yang ada di jalan kantong produksi Desa Palam Kecamatan Tinangkung Utara terputus akibat tingginya curah hujan pada Minggu (12/9). Warga bergotong-royong bangun jembatan darurat.[FOTO : ISTIMEWA]
SALAKAN, LUWUK POST-Tingginya curah hujan yang melanda Kabupaten Banggai Kepulauan, khususnya di Wilayah Kecamatan Tinangkung Utara pada Minggu siang (12/9), mengakibatkan jalan kantong produksi Desa Palam terputus.

“Iya benar. Itu jembatan yang putus, akses jalan ke kantong produksi. Kemarin siang itu kejadiannya, pas hujan kencang sekali itu. Untungnya tidak kendaraan yang sementara lewat,” kata Rusli saat dikonfirmasi awak media ini via telefon, Senin (13/9).

Akibat terputusnya jalan tersebut, masyarakat setempat kesulitan mengakses lahan perkebunan dengan menggunakan kendaraan roda empat. Sehingga aktifitas angkut hasil perkebunan dari perkebunan ke desa, terganggu.

Menanggapi hal itu, Rusli mengajak warga setempat bergotong-royong membuat jembatan darurat dari batangan pohon, agar petani tetap bisa mengakses jalan itu dengan kendaraan roda empat berkapasitas kecil.

“Itu pun harus ekstra hati-hati. Karena kalau tidak begitu, sulit bagi warga untuk bisa mengangkut hasil perkebunannya. Masih ada ratusan karung kopra di atas (kebun) yang harus segera dibawa ke desa, sekarang ini,” ungkap Rusli.

Dengan kondisi itu, masyarakat berharap pemerintah segera melakukan penanganan untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan.

Ditambahkannya, selain berstatus sebagai jalan kantong produksi, jalan tersebut juga merupakan jalan antar penghubung antara Desa Salangano. Tapi sebagian besar petani tetangga Desa Salangano yakni Sampaka dan Batang Babasal juga menjadikan jalan itu sebagai kantong produksi.

Sehingga pada 24 Juli 2021 lalu, dalam acara sosialisasi peningkatan jalan itu, Kepala Desa Palam, Sampaka, dan Batang Babasal bersepakat di atas kertas bahwa area perkebunan siapa pun yang terkena dampak dari pekerjaan itu, tidak akan menuntut ganti rugi.

“Karena memang itu untuk kepentingan masyarakat yang akan dinikmati petani dari tiga desa itu,” tutup Rusli. (Rif)