Berita

DLH Bangkep Gaet PT. Pertamina Donggi Motindok Kembangkan Kokolomboi

CAPT : Foto Bersama : Bupati Bangkep, Rais D. Adam didamping sejumlah pejabat, termasuk kadis DLH Bangkep dan Manager PT. Pertamina, Abizar Akman yang berdiri di samping kiri Bupati didampingi 16 karyawan perusahaan lain, berfoto bersama usai penandatanganan kontrak kerjasama di kantor Bupati, Kamis-Jumat (2-3/10). [FOTO : ISTIMEWA]
SALAKAN, LUWUK POST-Keterbatasan anggaran daerah Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) dalam program pengembangan konservasi di Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Kokolomboi tak membuat Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Ferdy Salamat menghentikan semangatnya untuk mendapat dukungan dari pihak lain.

Buktinya, Bupati Bangkep, Rais D. Adam bersama Abizar Akman, Manager PT. Pertamina EP Donggi Matindok Field di awal september 2021 lalu, bersepakat menandatangani kerja sama kedua pihak terkait pengembangan Taman Kehati Kokolomboi.

Tandang bersama 16 karyawannya, Manager Perusahaan itu kemudian diajak Kepala DLH Bangkep, Ferdy Salamat mengunjungi meninjau dan memonitoring perkembangan Taman Kehati Kokolomboi sekaligus melakukan Penanaman Pohon Endemik Banggai Kepulauan di area Taman Kehati.

Ferdy, saat ditemui awak media ini di kantornya, Jumat (8/10) mengatakan, dirinya bersyukur berhasil membangun kepercayaan PT. Pertamina EP Donggi Matindok untuk memberikan dukungan terhadap program pengembangan konservasi Taman Kehati yang menjadi rumah bagi Burung Endemik Bangkep, Gagak Peling dan Tarsius Peling.

“Kita kan masih punya hubungan dengan perusahaan itu. Dan saya tahu pertamina punya CSR. Jadi saya minta tolong dibantu agar kekurangan sarana dalam program pengembangan Kololomboi bisa difasilitasi. Biar cuma apa adanya,” tutur Ferdy.

Saat mengajukan permohonan, Ferdy sempat diingatkan pihak pertamina bahwa status Bangkep, bukan ring satu dalam kawasan perusahaan PT. Donggi Motindok. Namun dia berusaha meyakinkan pihak perusahaan bahwa pihaknya akan menerima bagaimana pun bentuk bantuan Perusahaan milik negara itu.

“Bagaimana pun Bangkep tetap bagian dari blok Donggi Motindok. Walau pun statusnya bukan ring satu. Kalau soal berapa dan bagaimana bentuk bantuannya, tak jadi masalah yang penting Bangkep juga dapat CSR itu. Akhirnya mereka mau,” terang dia.

Lanjut Ferdy, ternyata PT. Pertamina EP Donggi Motindok pun mencari dan membutuhkan daerah yang konsisten melakukan program pengembangan konservasi alam seperti Kokolomboi. Tujuannya, untuk mengisi laporan terkait partisipasinya terhadap pelestarian lingkungan.

Sehingga, pihak Donggi Motindok bersedia membantu pengembangan Taman Kehati yang telah mengarumkan nama daerah di kancah nasional mau pun internasional dalam hal sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Karena itu kedepan, setidaknya Taman Kehati satu-satunya di Propinsi Sulawesi Tengah itu akan tampak lebih baik.

“Saya yakin, kalau kokolomboi sudah dilengkapi fasilitas utama, pastinya dia tidak akan tersaingi taman kehati lain di Indonesia. Karena hanya dengan begitu saja, dia bisa juara satu, apalagi kalau sudah ada itu,” ujar Ferdy.

Ferdy berharap, kerja sama itu senantiasa terjalin dengan baik. Sehingga antara pemerintah daerah Bangkep dan PT. Peramina EP. Donggi Motindok terus saling bermitra sampai kapan pun. (Rif)