BBM Jenis Premium Langka, Bupati Diminta Segera Ambil Tindakan
SALAKAN, LUWUK POST-Kelangkaan BBM jenis Premium yang terjadi dua hari belakangan di Kota Salakan dan sekitarnya, Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) membuat harga jual di tingkat pengecer naik drastis.
SPBU di Salakan bahkan dikabarkan telah kehabisan stok beberapa hari sebelum kelangkaan terjadi. Akibatnya, warga rela berebutan di sejumlah pengecer, walau pun dengan kenaikan harga yang cukup drastis.
Pantauan media ini, Jumat (19/11) harga jual Premium di tingkat pengecer mencapai Rp 13.000 perliter. Hingga Sabtu (20/11) kenaikan harga sudah mencapai Rp 15.000 perliter, dari harga normal Rp 9.000 perliter.
Itu pun hanya tersedia di beberapa pengecer dari puluhan jumlah kios yang biasa menjual eceran di Kota Salakan dan sekitarnya. Sebagaimana pengakuan Eti, pengecer Desa Bongganan yang telah kehabisan stok sejak hari Jumat.
“Saya punya tinggal 13 liter. Sebenarnya tidak dijual. Tapi karena orang sudah mohon-mohon, meski dengan harga Rp 13.000 perliter mereka mengaku siap ambil semua. Maka saya jual,” Kata Eti, Jumat (20/11)
Pantauan lanjut media ini, hingga Minggu (21/11), sejumlah pengecer di Kota Salakan hanya menyediakan BBM jenis Pertamax dengan harga Rp 13.000 perliter.
Pemilik SPBU Salakan, Yeri mengaku telah kehabisan stok premium sejak Minggu (14/11) pekan lalu. Disebutkan dia, hingga sepekan ini, pihaknya belum mendapat kiriman stok dari Pertamina.
Meski begitu, bila tidak terkendala, kata dia, paling lambat Rabu (23/11) stok BBM, terutama jenis Premium sudah tersedia di SPBU miliknya.
Menurut Yeri, Pertamina belum memberikan penjelasan terkait faktor kelangkaan BBM, utamanya jenis Premium. Namun demikian, untuk mentaktasi kebutuhan masing-masing wilayah, Pertamina telah menghitung stok yang perlu didistribusi ke tiap-tiap SPBU.
Dikaui dia, sejauh ini pihaknya belum mendapat panggilan dari pemerintah daerah untuk menyampaikan ke masyarakat terkait kelangkaan BBM saat ini.
“Ya. Sampai hari ini, kita juga belum mendapat panggilan dari Bupati untuk menjelaskan ke masyarakat soal kelangkaan ini,” klaim Yeri, saat ditemui di kediamannya, Minggu (21/11)
Menanggapi itu, Ketua Fraksi Golkar Bintang Persatuan DPRD Bangkep, Irwanto IT. Bua mengatakan, pemerintah kabupaten seharusnya lebih cepat merespon hal itu. Sebab kelangkaan BBM berkaitan langsung dengan gerak tumbuh perekonomian masyarakat.
Menurut Iwan, jika kelangkaan BBM jenis Premium ini terjadi secara berkepanjangan, maka dipastikan pertumbuhan ekonomi masyarakat akan melemah. Olehnya itu, Irwanto meminta pemerintah kabupaten segera mengambil tindakan.
“Bupati harus segera berkomunikasi dengan pihak pertamina untuk menjamin ketersediaan BBM. Sebab persoalan ini menjadi tanggung jawab pemerintah sesuai peraturan presiden 191 tahun 2014,” jelas Iwan, sapaab Irwanto IT. Bua.
Iwan, sapaan Irwanto IT. Bua menekankan, dalam kondisi Covid-19 seperti ini, pemerintah kabupaten semestinya menunjukkan kepedulian ke masyarakat. Karena momen ini rentan dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk meraup keuntungan lebih.
“Di masa Covid-19 seperti ini, Bupati harusnya bisa menjaga ketersediaan BBM. Karena, banyak pihak tidak bertanggung jawab akan memanfaatkan situasi ini untuk mendapat keuntungan lebih,” pinta Iwan.
Atau setidaknya, tambah dia, Bupati memita pihak pertamina menjelaskan ke masyarakat faktor apa yang menyebabkan, sehingga kelanggakan Premium bisa terjadi. Namun tetap harus ada alternatif yang bisa menjawab kebutuhan masyarakat. (Rif)