LUWUK, LUWUK POST.id – Kesulitan masyarakat kecil dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari karena sulitnya akses terhadap energi, membuat pendapatan mereka menurun drastis dan harus mengalami kesulitan ekonomi, menanggapi hal itu, Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Batui (PB HMB) lewat sekretarisnya, Moh. Sugiarto Adjadar, mendesak kehadiran Pemerintah Daerah (Pemda) agar segera membuat kebijakan strategis sebagai jaring pengamanan ekonomi bagi mereka.
“Sudah sewajarnya Pemda memastikan masyarakat kecil agar dapat tetap hidup di tengah kesulitan ekonomi akibat kelangkaan energi yang merupakan hajat hidup masyarakat,” tegas pria yang akrab disapa Gogo itu.
Walaupun ketika ditilik dari akar permasalahan, upaya mengatasi kelangkaan energi bukan merupakan kapasitas Pemda, tapi menurut Gogo, Pemda seharusnya berupaya menghadirkan solusi-solusi alternatif yang masih dalam lingkup tugas pokok dan fungsi mereka, seperti mengusut dan memberikan sanksi tegas kepada para penimbun BBM, mengultimatum pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan Perusahaan Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) karena proyek yang nantinya menjadi sumber energi listrik utama masyarakat dapat dikatakan mandek, dapat pula memberikan bantuan bahan bakar secara gratis dan tepat kepada pelaku UMKM, nelayan dan petani yang sangat bergantung pada bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.
“Intinya jangan pasif! Jangan tunggu masalah selesai dengan sendirinya, atau melulu mendorong soal penghematan energi, tetapi disisi lain tidak ada upaya-upaya untuk mengamankan dan menyelamatkan hidup masyarakat kecil, karena yah, yang memiliki wewenang melakukan saran-saran yang saya sebutkan diatas adalah para pemangku kebijakan,” tutup Gogo. (abd)