Perbakin Banggai Raih Juara Tiga. Dalam Kejuaraan Menembak Satbrimobda Sulteng
RAIH JUARA: Bripka Yasa, dalam kejuaraan menembak Satbrimobda Sulteng, Minggu (7/11). [Foto: Istimewa]
LUWUK, LUWUK POST-Personel perwakilan Polres Banggai yang bertugas di fungsi Satnarkoba Bripka Agus Budhi Yasa SH, berhasil merebut medali perunggu pada kejuaraan menembak HUT Brimob Polri ke 76 kelas Sniper Long range 300 meter di lapangan tembak Batalyon A Biromaru Palu.
Kejuaraan menembak yang berlangsung selama dua hari yakni 6-7 November 2021 itu, diikuti oleh peserta dari berbagai kalangan yakni dari shooter Polda Sulteng, Brimob Polda Sulteng, Densus 88, perwakilan TNI, Polwan, Ladys Shooter dan para anggoga club yang bernaung pada Perbakin Sulteng.
Prestasi Bripka Agus Budhi Yasa yang merupakan mantan anggota Brimob Polda Metro Jaya angkatan 2005 ini, tidak lepas dari restu Kapolres Banggai, AKBP Satria Adrie Vibrianto SIK, MH, Ketua Perbakin Banggai, orang tua dan keluarganya.
“Saya bersyukur kepada Tuhan pada hari ke 2 ini. Karena hari pertama pada kelas Tembak Presisi 20 meter handgun, saya hanya mendapat peringkat 11 dengan nilai 82 dan kelas shoot off mendapat peringkat ke 15,” kata Bripka Yasa.
Namun sambung Bripka Yasa, keesokan harinya ikut kelas Tembak Reaksi handgun dan sempat down, lantaran mendapat DQ (Disqualifikasi) pada stage ke 2 yang disebabkan, kesalahan jari masuk triger saat reload magazen sambil berlari.
“Kejuaraan tembak reaksi kali ini sudah mengacu pada aturan standar nasional. Dalam aturan IPSC dan RO-nya (Range Officer), tidak segan-segan dan berteriak “STOP” secara tiba-tiba. Kemudian memberikan hukuman berupa DQ kepada shooter yang melakukan kesalahan sekecil apapun,” sebut Bripka Yasa.
Kemudian lanjut Bripka Yasa, kelas Tembak Reaksi riffle (senpi panjang) menggunakan senjata serbu Sig Sauer SIG516 Patrol kaliber 5,56m dirinya berhasil menyelesaikan 3 stage yang dipersiapkan panitia, sekaligus berada pada rangking 8.
“Kemudian pada kelas sniper long range 300 meter, dengan menggunakan senjata sniper jenis Steyr SSG 08 338 buatan austria berkaliber 7,62×51 mm saya berhasil mengunci juara 3, dengan merebut medali perunggu,” tuturnya.
Pada kejuaraan yang berlangsung 2 hari itu, Bripka Yasa tidak sendiri, sebab dirinya juga berangkat dari Luwuk menuju Palu bersama perwakilan anggota Perbakin Banggai Muh Asly dan Bambang Dwi Cahya.
Keduanya mengikuti 2 kelas, yaitu kelas Presisi dan kelas shoot off. Namun keduanya belum berhasil mendapatkan hasil terbaik.
Dari hasil capaian tersebut Bripka Yasa mengaku masih baru memulai. Skillnya masih jauh dari kata bagus, bila dibandingkan dengan shooter yang sudah punya jam terbang tinggi.
“Jam terbang lomba saya dan rekan-rekan Perbakin Banggai masih minim. Intinya tampil dulu dan berusaha memberikan yang maksimal, untuk hasil belakangan. Dan bila belum mendapat juara, maka pengalaman yang ada jadikan sebagai motivasi untuk tampil lebih baik lagi pada event selanjutnya,” kata bapak dua anak ini.
Pesan lain Bripka Yasa, para rekan Perbakin Banggai, hendaknya semakin solid dalam Latihan. Melengkapi sarana prasarana latihan yang sangat jauh ketinggalan dari kabupaten lain, sehingga nantinya para shooter Banggai semakin maju dan berkembang.
Dirinya mengaku, tidak segan-segan merogoh kocek pribadi yang tidak sedikit untuk sarana dan perlengkapan Latihan. Itu karena minimnya bantuan dari pemerintah setempat.
“Iya mas. Duit ngak sedikit nih. Untung nya istri saya support selama hoby kearah positif. Sampai rela sisihkan uang pendapatan warkop 50 ribu sehari, supaya bisa memenuhi amunisi dan perlengkapan buat latihan,” ujar Bripka Yasa sambil tertawa.
Sebelum meraih 1 medali perunggu, Bripka Yasa juga pernah meraih 4 medali. Yaitu 2 medali emas dan 2 medali perak pada event Dandim 1308/LB Cup bulan Agustus 2021 bertempat lapangan tembak kilo 5 Luwuk.
Rinciannya, juara 1 Airpistol Multy Range, juara 1 senapan uklik, juara 2 Three Position 25 meter, dan juara 2 kategori Fun game shoot off airsoftgun.
Untuk memperbaiki kekurangan, tambah Bripka Yasa, dia dan rekan lain akan rutin melaksanakan latihan demi emperbaiki kekurangan. Apalagi kedepan akan ada Sertifikasi IPSC (International Practical Shooting Confederation) dengan ujian yang begitu sulit. Latihannya banyak dengan menggunakan amunisi. Supaya memenuhi standar dan aturan international untuk kelulusannya.
“Semoga saya bisa lulus, sehingga bisa sama-sama belajar di lapangan tembak dan berbagi pengalaman kepada rekan-rekan di Polres Banggai,” harapnya. (*/gom)