357 Mahasiswa UMLB Ikuti Pembekalan KKN, Rektor : Mahasiswa Harus Lebih Kreatif dan Inovatif Dalam Pemberdayaan Masyarakat
LUWUK, LUWUK POST- Universitas Muhammadiyah Luwuk Banggai (UMLB) lakukan pembekalan bagi 357 Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan XXXI tahun 2022. Sabtu (5/2)
Diketahui kegiatan pembekalan tersebut bertempat di ruang Laboratorium UMLB serta dilakukan secara daring atau zoom meeting dan dibuka langsung oleh Rektor UMLB Sutrisno K Djawa.
Turut dihadiri Sekretaris BPH Syahrain Sibay, Wakil Rektor (WR) II Nirwan Moh. Nur, WR III Agung K Djibran, Ketua LP3M Risno Mina serta para Dekan dan Dosen (DPL) sebanyak 9 orang hingga seluruh peserta Mahasiswa KKN angkatan XXXI.
Dalam laporan Ketua Panitia KKN angkatan XXXI Tahun 2022, Firman Fality mengatakan, terkait pembekalan KKN kali ini, kata dia, mahasiswa yang akan mengikuti KKN kurang lebih ada sekitar 357.
Lebih lanjut, mengenai penempatan lokasi bagi mahasiswa KKN UMLB, juga berada di empat Kecamatan.
“Pertama Kecamatan Luwuk, Kecamatan Batui Selatan, serta Kecamatan Moilong dan Kecamatan Toili,” ujar Firman, yang juga salah satu Dosen muda Fakultas Hukum UMLB itu.
Sambung dia, Firman menjelaskan, untuk di empat Kecamatan lokasi KKN pula terdiri dari beberapa posko, disebutkannya, Kecamatan Luwuk terdiri dari 4 posko, sementara di Kecamatan Batui Selatan 8 posko, serta Kecamatan Moilong terdiri dari 16 posko dan Kecamatan Toili ada 8 posko.
Sementara itu, kegiatan pembekalan ini akan dilakukan selama dua hari, dirinya berkata, mengenai pelepasan mahasiswa KKN UMLB akan dilakukan pada tanggal (8/2) yang akan bertempat di gedung Transito.
Rektor UMLB Sutrisno K Djawa mengatakan, terkait kegiatan mahasiswa KKN ini ialah merupakan salah satu langkah bagi mahasiswa untuk menuju skripsi hingga meraih strata satu.
Rektor menegaskan, perlu diketahui bagi mahasiswa KKN saat ini, agar lebih kreatifitas dalam memberdayakan masyarakat, mengingat telah terjadi pergeseran paradigma.
“Jika dahulu kita lebih banyak bekerja serta memberdayakan dengan hal-hal fisik, saat ini tidak lagi, sebab mahasiswa dituntut agar lebih kreatifitas dan berinovasi dalam hal memberdayakan masyarakat,” tandasnya.
Menanggapi hal tersebut, kata Rektor, maka dengan mengikuti pembekalan ini, semoga mahasiswa bisa mengetahui apa saja yang bisa menambah kreatifitas hingga inovasi untuk diberikan kepada masyarakat.
Tak hanya itu, bahwa mahasiswa juga tentunya dibutuhkan untuk membuka cakrawala berpikir atau sharing bersama masyarakat yang ada di tempat KKN.
Agar supaya mahasiswa memang benar-benar mengetahui apa potensi yang nantinya menjadi program KKN, dengan begitu, terlihat jelas kehadiran pemikiran mahasiswa KKN ditengah masyarakat.
“Sebab jangan sampai makna KKN ini hanya dijadikan gugur kewajiban saja, tapi, bagaimana mahasiswa bisa saling bertukar pengetahuan ditempat KKN, sebaliknya mahasiswa bisa mendapat pengalaman,” terangnya. (dat)