JAKARTA, LUWUK POST – Sebagai salah satu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), JOB Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi, atau JOB Tomori terus melakukan kegiatan operasi untuk sektor hulu migas di Wilayah Sulawesi Tengah.
Secara khusus, tugas yang dilakukan JOB Tomori Sulawesi yaitu melakukan kegiatan ekspolarasi dan produksi minyak dan gas bumi di bawah pengawasan SKK Migas.
Wilayah Kerja Produksi (WKP) JOB Tomori adalah Blok Senoro dengan dua lapangan fasilitas produksi, yaitu Lapangan Gas Senoro yang berada di Kabupaten Banggai, dan Lapangan Tiaka, yang berada di Kabupaten Morowali Utara.
Lapangan Gas Senoro merupakan proyek infrastruktur migas terbesar di Sulawesi dengan kemampuan produksi sebesar 310 MMSCFD. Itu dialirkan untuk memenuhi pasokan gas ke dua perusahaan, yakni PT. Donggi Senoro LNG, PT. Panca Amara Utama dan PLN.
Disamping Lapangan Gas Senoro terdapat Lapangan Minyak Tiaka yang semenjak April 2016 telah dilakukan temporary shut-in dikarenakan pertimbangan keekonomian (negative cash flow).
Kepada awak media, Relation Security dan ComDev Manager JOB Tomori, Agus Sudaryanto, menjelaskan, kegiatan eksplorasi dan pengembangan JOB Tomori terus dilaksanakan untuk menambah cadangan migas baru dan mengelolanya sebagai sumur produksi.
“Ini dilakukan, baik untuk Lapangan Gas Senoro maupun Lapangan Minyak Tiaka. Untuk mendukung kegiatan ini, kita JOB Tomori telah melakukan aktivitas eksplorasi,” terangnya, Kamis (11/02).
Agus merinci kegiatan yang dilakukan JOB Tomori. Pertama, kegiatan geologi dan geofisika (G&G) dan kegiatan survei seismik 2D dan 3D, untuk pemetaan cadangan sumber daya migas di bawah tanah pada tahun 2019.
Kemudian, melakukan Geology, Geophysic & Reservoir (GGC) Study pada tahun 2021 untuk mematangkan prospek di Lapangan Minyak Tiaka. Lalu, melakukan studi upside potensial pada Lapangan Gas Senoro untuk pengembangan selanjutnya.
Ketiga kegiatan tersebut, menurut Agus, merupakan upaya eksplorasi dalam rangka pengembangan produksi. Prospek cadangan gas Lapangan Senoro berbuah manis yang dapat dikembangkan lebih lanjut.
“Namun untuk Lapangan Minyak Tiaka dikarenakan merupakan lapangan yang marginal maka masih diperlukan kajian-kajian lanjutan guna mengoperasikan kembali,” cetusnya.
Agus menambahkan, semenjak Lapangan Minyak Tiaka dinyatakan temporary shut-in, JOB Tomori telah berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan, baik di pusat maupun di daerah, guna mengantisipasi dampak yang tidak diinginkan. Dan harapan semua pihak Lapangan Minyak Tiaka dapat beroperasi kembali nantinya. (*/Rif)