Berita

Pengembangan Taman Kehati Kokolomboi : DLH Bangkep Gelar Bimtek Penyusunan RAD

Taman Kehati Kokolomboi
Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pengembangan Taman Kehati Kokolomboi Sebagai Upaya Perlindungan dan Pengelolaan Karst, oleh Dinas Lingkungan Hidup Banggai Kepulauan, Rabu (15/6). [FOTO : RIFAN TOUK]
SALAKAN, LUWUK POST-Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banggai Kepulauan menggelar Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Pengembangan Taman Kehati Kokolomboi, Desa Leme-leme Darat Kecamatan Buko, Rabu (15/6) di Aula Kafe Tanah Merah.

Penyusunan RAD yang dilakukan sebagai upaya Perlindungan dan Pengelolaan Karst Banggai Kepulauan itu dihadiri Tiga Pemateri, yaitu dari Direktorat Bina Pengelolaan dan Pemulihan Ekosistem KLHK (Bambang Noeryanto),  Pakar Ekologi Peneliti Senior LIPI (Roemantyo), dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banggai Kepulauan (Ferdy Salamat)

Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Sulteng, melalui Kepala Seksi Konservasi, Abdullah Huno dalam sambutannya menyampaikan kesediaannya dalam memfasilitasi penyusunan RAD Taman Kehati Kokolomboi.

“Karena kebetulan juga di Dinas Kehutanan Propinsi, khususnya di Seksi Konservasi, kami punya link tupoksi atau punya indicator kerja yang serupa,” kata Abdullah

Dinas Kehutanan Propinsi Sulteng, sebut dia, hanya sebatas membantu mendorong terlaksananya terlaksananya Pengembangan Taman Kehati Kokolomboi. Sebab status kepemilikan kawasannya adalah Kabupaten, bukan Propinsi.

Diungkapkan dia, pada prinsipnya hal tersebut merupakan tugas dari KPH. Namun, dia juga mengaku pihaknya akan membukakan jalan kerja sama kedepannya. Karena banyak hal yang bisa dikerjasamakan, terutama program yang mengarah ke Perhutanan Sosial.

“Intinya, kami mendukung kerja sama untuk pengembangan kegiatan-kegiatan konservasi. Dan itu sudah kami lakukan juga di daerah lain, seperti di Kabupaten Banggai, tepatnya di Boalemo melalui Kegiatan Kawasan Ekosistem Esensial Peneluran Habitat Burung Maleo dan Penyu di Desa Taima,” tandasnya.

Sementara itu, Plh Bupati yang diwakili Asisten III, Ekasilawati Sipatu menyampaikan, pihaknya menyambut baik kegiatan tersebut. Sebab diketahui, berdasarkan hasil penelitian LIPI disebutkan bahwa Banggai Kepulauan mempunyai keanekaragaman hayati yang terdiri dari Ekosistem Hutan, Karst, Hutan Dataran Rendah, Mangrove, Lamun dan Terumbu Karang.

Demikian pula dilihat dari Sejarah Geografis, ekosistem Hutan Tropis Bangkep menyediakan keanekaragaman hayati yang relatif tinggi, meliputi Tanaman Pangan, Buah, Sayur, Perekebunan dan Tanaman Keras.

Di daratan dan pesisir juga terdapat Kerabat Fauna yang dilindungi berupa jenis-jenis burung,mamalia terkecil di dunia, jenis ikan hias dan lain-lain, serta jenis flora yang ada.

Potensi itu menurut Plh Bupati memiliki peran signifikan, antara lain sebagai penjaga keseimbangan eksosistem sumber pangan alternatif, potensi ekowisata, dan sebagai identitas wilayah.

Untuk itu, penyusunan RAD Taman Kehati Kokolomboi diperlukan untuk mewujudkan visi-misi serta target pengelolaan hayati, sebagaimana tertuang dalam rumusannya mulai tahun 2018-2022, dari tahun 2022 sampai dengan tahun 2027.

RAD Taman Kehati Kokolomboi mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam mengukur tingkat keberhasilan pencadangan Sumber Daya Alam Bidang Lingkungan Hidup yang telah dilaksanakan selama ini.

“Menyadari pentingnya RAD terkait Taman Kehati, maka saya sangat berharap dukungan dari pemerintah pusat dan propinsi dalam kegiatan ini. sehingga, harapan kami untuk pelestarian lingkungan, khususnya Taman Kehati Kokolomboi bisa berjalan sesuai dengan harapan,” terangnya.

Olehnya Plh Bupati mengajak semua pihak terkait untuk bersinergi menyatukan persepsi untuk melindungi dan melestarikan kekayaan alam Banggai Kepulauan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Ferdy Salamat mengatakan, pembentukan dan pengelolaan Taman Kehati baik di tingkat Propinsi mau pun Kabupten telah diatur dalam berbagai regulasi, mulai dari Undang-undang hingga Permendagri.

Untuk itu, menurut Ketua Forum Taman Kehati Se-Indonesia itu, melalui kegiatan Bimtek tersebut, pihaknya akan menyusun RAD untuk lima tahun kedepan. Sebelumnya, DLH Bangkep juga telah menyusun dua rencana aksi mulai dari tahun 2012 sampai saat ini.

“Dan ini adalah periode ketiga dari rencana aksi untuk Taman Kehati Kokolomboi yang terhitung mulai dari tahun 2023 sampai 2027,” kata Ferdy.

Pihaknya juga berucap terima kasih kepada Dinas Kehutanan Propinsi Sulawesi Tengah yang telah memfasilitasi pelaksanaan kegiatan itu. Ia berharap, melalui kegiatan Dinas Kehutanan bisa membantu mendorong pengembagan Taman Kehati Kokolomboi menjadi Taman Kehati yang lebih unggul dari Taman Kehati lainnya.

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati yang telah mendukung pengembangan eksistensi Taman Kehati Kokolomboi. Karena dengan begitu Taman Kehati Kokolomboi berhasil meraih peringkat terbaik nasional di NTT Kupang pada 2021 lalu,” ucapnya.

Di sisi lain, ia juga mengapresiasi langkah PT. Pertamina EP Donggi Matindok Field yang cukup giat membantu peningkatan fasilitas Taman Kehati Kokolomboi. Atas kontribusi itu, PT. Pertamain EP Donggi Matindok Filed meraih CSR terbaik dari Indonesia Green Award (IGA) tahun 2022.

Tahun 2021 pun, pihaknya sempat berkolaborasi dengan Program Proklim. Hasilnya cukup memuaskan, Desa Leme-Leme Darat, berhasil meraih Trofi Proklim Utama.

Melalui penyusunan RAD itu, Ferdy berharap OPD terkait dapat berkontribusi untuk sama-sama mengembangkan potensi alam Kokolomboi, sebagai titipan generasi dan kekayaan hayati daerah ini. (Rif)

Staf Ahli Bupati (Ramto Datuage) Kepala Bappeda dan Litbang (Moh. Arisusanto), Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR, Kepala Bidang Dinas Kominfo, Sekretaris DPMD, Perwakilan dari Dinas Koperindag, Pengelola Taman Kehati Kokolomboi, Lembaga Adat Togong Tanga yang berpusat di Kokolomboi, dan Perwakilan Burung Indonesia. (Rif)