Antisipasi Tiga Dosa Besar ke Siswa, Dikbud Bangkep Canangkan Program ‘DIMAS’
SALAKAN, LUWUK POST – Dalam rangka mengantisipasi meningkatnya angka kasus pelecehan terhadap siswa, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Banggai Kepulauan (Bangkep) mencanangkan program Dinas Masuk Sekolah atau Dimas.
Kepala Dinas Dikbud, Ariyono Orab kepada wartawan di kantornya, Rabu (12/10) menjelaskan, tiga dosa besar yang dicegah melalui program Dimas yang saat ini sudah dilangsungkan, yakni Intoleransi agama dan suku, Perundungan (Bullying), dan Pelecehan Seksual.
“Jadi, kalau ada siswa yang di’bully’, dilecehkan guru, temannya yang menggunakan narkoba, saling hina suku, intoleran agama, baik yang sifatnya verbal mau pun fisik, baik di dunia nyata, maupun di dunia maya, segera melapor,” kata Ariyono, sapaan akrabnya.
Khusus pelecehan seksual, sebut dia, Kabupaten Bangkep berada di angka yang cukup rawan, dengan persentase mencapai 70 persen. Hal itu berbanding lurus dengan angka kriminal dalam catatan Polres Bangkep.
Menurut dia, harus ada Langkah tepat yang dilakukan pemerintah daerah untuk mengantisipasi peningkatan angka kasus. Karena itu, pihaknya menilai Dimas bisa menjadi solusi dalam mengurangi bahkan memangkas suburnya angka pelecehan.
“itu menuju sekolah layak anak. Ujung-ujungnya sekolah layak anak. Kalau sekolah sudah layak anak, maka pasti di tingkatan daerah pun, kabupaten akan berstatus Kabupaten ramah anak,” jelasnya.
Olehnya itu, di beberapa sekolah yang telah mendapat program itu, Ariyono mengaku telah meninggalkan nomor ponsel pribadinya ke setiap siswa, sebagai nomor pengaduan bagi siswa yang mendapatkan satu dari ketiga bentuk tindakan tercela itu.
“jadi mereka bisa hubungi melalui whatsapp atau telefon langsung. Dan kita jamin rahasianya,” ucapnya.
Semua sekolah yang bernaung di bawah Disdikbud Bangkep, menurut dia, pastinya akan mendapat kesempatan untuk pelaksanaan program Dimas.
“Semua pejabat turun secara bergantian semua sekolah, wilayah ibukota, mungkin saya,” kata Ariyono.
Rencananya, program tersebut, tambah Ariyono akan diluncurkan pada momentum ulang tahun Bangkep Bulan November mendatang.
Salah satu indikator yang akan dicapai dalam program itu adalah pembangunan toilet secara terpisah bagi siswa laki-laki dan perempuan. Pada tahap selanjutnya, pengawasan terhadap penggunaan toilet akan dilakukan pihak sekolah masing-masing. (Rif)