
dr. Niluh Dewi ratnasari
Epistaksis atau yang lebih dikenal dengan mimisan, merupakan sebuah keadaan perdarahan di hidung. Mimisan sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari yang seringkali menimbulkan keresahan pada orang tua. Kejadian mimisan yang merupakan perdarahan seringkali menimbulkan kepanikan baik bagi anak-anak maupun orang di sekitarnya, termasuk orang tua anak tersebut. Pada banyak kasus, tidak mudah untuk mencari penyebab terjadinya mimisan. Penyebab mimisan dapat disebabkan oleh penyebab lokal misalnya trauma, infeksi, benda asing, iritasi zat kimia, obat semprot hidung, adanya kelainan bentuk hidung, peradangan lama juga menjadi penyebab lokal dari mimisan. Faktor trauma juga menyebabkan terjadinya mimisan misalnya trauma akibat kecelakaan, mengorek hidung, trauma akibat operasi hidung. Selain itu, faktor sistemik seperti kelainan darah, obat-obatan, lingkungan (temperatur, kelembaban dan ketinggian).
Berdasarkan lokasinya mimisan dapat dibagi atas beberapa bagian, yaitu mimisan bagian depan (epistaksis anterior) dan mimisan bagian belakang (epistaksis posterior). Mimisan depan merupakan jenis mimisan yang paling sering dijumpai terutama pada anak-anak dan biasanya dapat berhenti sendiri. Sedangkan mimisan bagian belakang biasanya terjadi pendarahan hebat dan jarang berhenti dengan sendirinya. Mimisan merupakan masalah yang sering ditemukan pada anak-anak di bagian gawat darurat Telinga Hidung dan Tenggorokan. Mimisan mempengaruhi hingga 64% pada anak berusia 11-15 tahun, sekitar 56% pada usia 6-10 tahun dan sekitar 30% berusia 0 -5 tahun. Angka kejadian mimisan meningkat pada usia 6- 10 tahun yang merupakan usia anak sekolah dasar.
Pemberian pertolongan pertama mimisan dengan memposisikan kepala yang tidak tepat seperti mendongakkan kepala, cara tersebut justru dapat menimbulkan darah dari area hidung depan yang merupakan daerah paling sering mengalami perdarahan, dimana darah akan mengalir ke daerah hidung bagian belakang dan dapat menyebabkan tertelan, atau bahkan masuk ke jalan napas. Masuknya darah ke dalam jalan napas dapat menyebabkan terjadinya penyumbatan serta memicu infeksi. Maka jika terjadi mimisan yang dapat dilakukan dengan mengingat 3 prinsip utama dalam mengatasi mimisan yaitu menghentikan perdarahan dapat dilakukan dengan prinsip 3T yaitu: Tetap tenang dan tidak panik, Tutup hidung dengan menekan cuping hidung menggunakan jari selama 10-15 menit, Tundukkan kepala kedepan dan bernapas lewat mulut, serta mencegah komplikasi, dan mencegah berulangnya mimisan.